Mengerikan!, Begini Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Korban Selamat

Kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga  Persebaya vs Arema FC (Foto / Antara) Kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Persebaya vs Arema FC (Foto / Antara)

MALANG : Seorang fans Arema FC yang hadir di stadion Kanjuruhan, Malang saat terjadinya kericuhan yang memakan ratusan korban jiwa membagikan kronologi via Twitter. Akun dengan nama @RezqiWahyu_05 tersebut menuliskan kalau dirinya bersyukur bisa diberi keselamatan dan bisa kembali ke rumah.

"Di sini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di Kanjuruhan 1 oktober 2022. Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00," tulisnya

Pertandingan berjalan lancar sejak kick off

@RezqiWahyu_05 menjelaskan bahwa sejak kick off situasi berjalan kondusif. Menurutnya yang terjadi hanya psywar yang dilontarkan suporter untuk pemain Persebaya.

"Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun. Yg ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya," cuitnya.

Terjadi keributan kecil saat jeda istirahat

Di masa istirahat babak pertama, @RezqiWahyu_05 menjelaskan sempat terjadi beberapa kericuhan. Namun, petugas petugas bergerak cepat dan langsung bisa diamankan.

"Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang. Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol yang ke-3. Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta. Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya."

Kekalahan Arema jadi pemicu kerusuhan

Arema yang berusaha mengejar gol nyatanya tidak bisa menyamakan kedudukan dan saat pluit panjang berbunyi mereka harus menerima kekalahan.
 
"Di sinilah awal mula tragedi dimulai. Setelah pluit dibunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa. Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Di sisi lain, ada 1 orang suporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka," tambah @RezqiWahyu_05.

Beberapa oknum masuk ke lapangan

Kemudian, ada beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema. Aksi oknum yang masuk lapangan nyatanya secara spontan diikuti suporter lain.
 
"Terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum tersebut. Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain."

Baca juga : Pemprov Jatim Santuni Rp10 Juta Korban Kerusuhan Kanjuruhan

Pemain digiring masuk ke ruang ganti

Setelah beberapa oknum suporter masuk ke lapangan, suporter lain juga mulai melakukan provokasi dengan melempar berbagai macam benda.
 
"Di ikuti dengan lempar-lemparan berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali. Akhirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib. Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan," bebernya.
Aparat mulai berusaha memukul suporter

@RezqiWahyu_05 menegaskan pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter. "Yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, dipentung dengan tongkat panjang, 1 supporter dikeroyok aparat, dihantam tameng, dan banyak tindakan lainnya."
 
"Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat. Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif," tulisnya lagi.

Aparat menembakkan gas air mata

Situasi yang semakin tak kondusif memaksa aparat keamanan menembakkan gas air mata ke suporter. Lalu suporter yang kesal mencoba menyerang balik.

"Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata," jelas @RezqiWahyu_05.

Banyak wanita, orang tua, dan anak kecil

Di tribun penonton, kepanikan terjadi imbas tembakan gas air mata. @RezqiWahyu_05 mencuitkan ada banyak wanita, orang tua dan anak kecil di tribun.
 
"Banyak ibu-ibu, wanita, orang tua, dan anak anak kecil yang terlihat sesak nggak berdaya, nggak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet."
 
"Di dalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadion pun nggak bisa karena macet penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata."
 
"Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita. Supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah. Batu batako, besi dan bambu berterbangan," cerita @RezqiWahyu_05.

Total korban tewas sebanyak 130 orang

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Widjanto Wijoyo memperbarui jumlah korban tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dari 127 orang menjadi 130 orang.

"Meninggal dunia terakhir 130 orang per pukul 08.32 WIB," jelas Wiyanto.
 
Menurut Widjanto, ada 7 titik yang menjadi lokasi rujukan pelayanan kesehatan bagi para korban kerusuhan. Selain RS Kanjuruhan, korban juga ditangani di RS Wafa dan RS Teja Husada


(ADI)

Berita Terkait