Ramuan Ajaib Peternak Sidoarjo Berhasil Sembuhkan Penyakit Mulut dan Kuku

Mustofa, peternak sapi di Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo/metrotv Mustofa, peternak sapi di Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo/metrotv


SIDOARJO: Peternak asal Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur berhasil menyembuhkan puluhan ekor sapi dari penyakit mulut dan kuku (PKM) berbekal jamu herbal. Ia juga memanfaatkan formalin untuk disemprot ke bagian kaki sapi.

Mustofa, seorang peternak sapi di Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo ini memanfaatkan kunyit, telur dan gula merah sebagai ramuan herbal.

"Kunyit saya campur air kemudian dijus lalu dicampur dengan gula jawa dan telur. Rutin saya suapi itu setiap hari, alhamdulillah membaik," ucap Mustofa, Rabu 11 Mei 2022.

Peternak berusia 51 tahun itu sempat stres karena puluhan ekor sapinya, tiba-tiba lemas, tidak mau makan dan minum serta tak sanggup berdiri. Suhu badan meninggi. Dari mulut sapi keluar busa seperti keracunan. Kuku sapi bernanah sampai berdarah bahkan mengeluarkan bau tidak sedap.

Setelah mengetahui hampir seluruh ternak Mustofa terkena wabah PMK, ia mencoba menggunakan ramuan herbal. Berbekal pengalaman memelihara sapi dari kecil, ia dengan tekun mengobati puluhan sapinya meski dilakoni hingga larut malam.

"Bahkan sampai saya paksa kasih makan, saya suapi sapinya. Saya di kandang sampai jam dua dini hari untuk kasih makan sapi," imbuhnya.

Untuk mengatasi kuku sapi yang sakit, Mustofa menyemprotkan cairan formalin ke kaki sapi. Cairan tersebut cepat menyembuhkan dan membuat luka di kaki sapi cepat kering.

BACA:  RPH Surabaya Tolak Hewan Ternak dari Wilayah Wabah PMK

"Logikanya zat dari formalin mampu mencegah bakteri yang mengakibatkan daging membusuk. Akhirnya saya coba ternyata berhasil. Sapi saya bisa berdiri lagi, lukanya cepat kering, sekarang tahap pemulihan," ucapnya.

Mustofa semula memiliki 50 ekor sapi. Setelah terserang wabah PMK sejak akhir bulan puasa, ternak sapinya tinggal 30 ekor. Beberapa ada yang sengaja dijual dengan harga murah dalam kondisi sakit.

Kisah suksesnya ini sudah ia ceritakan kepada para peternak lain di desanya. Ada sekitar 15 peternak sapi di wilayah Desa Gagang Kepuhsari.

Sebagai informasi, di Wilayah Sidoarjo sudah ada 800-an ekor sapi yang terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku. Belasan lebih sapi mati. Seperti peternak lainnya, Mustofa berharap dinas terkait memberikan vaksin agar ternak mereka tidak terkena penyakit mematikan ini.

 


(TOM)