Sedekah Bumi Desa Kedanyang, Ratusan Warga Berebut Tumpeng Raksasa

Warga berebut tumpeng raksasa saat sedekah bumi Desa Kedanyang, Kebomas, Gresik (Foto / Metro TV) Warga berebut tumpeng raksasa saat sedekah bumi Desa Kedanyang, Kebomas, Gresik (Foto / Metro TV)

GRESIK : Tak seperti hari biasanya, kantor Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik ramai. Ratusan warga berkumpul di kantor desa setempat. Di tengah-tengah mereka terdapat sebuah tumpeng raksasa yang menjulang.

Warga tengah merayakan sedekah bumi. Agenda tahunan ini disambut suka cita. Alasannya, kegiatan warisan leluhur itu sempat ditiadakan selama pandemi covid-19.

Sejak pagi, warga sudah berbondong-bondong datang ke kantor desa. Mereka membawa bingkisan-bingkisan kecil yang berisikan makanan dan hasil bumi. Namun sebelum itu, mereka terlebih dahulu mengarak tumpeng raksasa menuju ke kantor desa.

Pembuatan tumpeng raksasa itu sudah dibuat malam hari sebelumnya. Warga membawa hasil bumi mereka untuk disusun ke rangka besi kerucut yang sudah dipersiapakan sebelumnya. Hasil bumi itu berupa, aneka sayur, buah-buahan dan berbagai jenis ikan asap.

Setelah begadang semalaman, tumpeng setinggi 3 meter itupun siap diarak. Setelah berdoa bersama, acara yang ditunggu pun tiba. Tumpeng raksasa itu siap dibagikan kepada warga.

Dalam hitungan 1,2 dan 3 warga yang sudah pagi datang langsung berlari ke arah tumpeng tersebut. Mereka saling berdesakan dan berebut apapun yang mereka bisa ambil di tumpeng itu. Tak hanya ibu dan bapak-bapak, anak-anak juga tak ingin ketinggalan.

Baca juga : Jembatan Paneleh, Saksi Bisu Cinta Pertama Bung Karno

Sejumlah anak-anak nekat memanjat tumpeng untuk memperoleh 'jackpot', yakni nila dan bandeng asap yang letakknya di pucuk tumpeng. Hanya hitungan detik, isian tumpeng itu pun ludes.

Namanya juga rebutan, jadi siapa yang cepat dia yang dapat. Ada yang hanya dapat terong dan kacang panjang, ada pula yang mendapatkan ikan dan buah-buahan. Karena tak muat di tangan, mereka pun menggunakan kaos yang dikenakan sebagai wadah.

Meski harus berdesakan, namun hal itu disambut suka cita. Mereka rindu dengan momen kebersamaan itu. Semua itu mereka lakukan sebagai bentuk syukur terhadap Allah atas panen serta keberkahan yang diberikan.

Ketua Panitia Suwarno mengatakan, pergelaran sedekah bumi ini merupakan kegiatan tahunan di Desa Kedanyang, Kebomas, Gresik. Selain sedekah bumi, juga ada hiburan nguri-nguri seni budaya wayang dan tari remong.

“Setelah sedekah bumi, malamnya masyarakat menikmati hiburan wayang,” ucapnya, Sabtu 18 Juni 2022.

Diakuinya, sejak dilanda pandemi Covid-19 dua tahun yang lalu 2020. Acara sedekah bumi tetap ada hanya saja tidak semeriah tahun ini. Karena sudah mulai bisa melakukan kegiatan kebudayaan kemasyarakatan. “Semoga Covid-19 segera berlalu, agara kegiatan melestarikan kebudayaan di Desa terus hidup dan tidak hilang ditelan zaman,” jelasnya.

Pria berusia 52 tahun itu, berharap dari kegiatan sedekah bumi ini bisa mempererat silaturahmi persaudaraan warga Desa Kedanyang. Setelah satu tahun, masyarakat bersyukur dari hasil bumi pertanian di Desa Kedanyang.

“Masyarakat bisa bersedekah hasil bumi selama satu tahun, semoga masyarakat, petani di Desa Kedanyang diberikan kelancaran kehidupannya,” ujarnya.


(ADI)

Berita Terkait