Satu Desa Ini Dikarantina Lantaran Makamkan Jenazah Covid-19 Tanpa Protokol Kesehatan

Ilustrasi/ Medcom.id Ilustrasi/ Medcom.id

PONOROGO : Satu desa di Ponorogo,Jawa Timur terpaksa harus dikarantina dengan cara menutup seluruh akses masuk warganya. Hal itu merupakan buntut acara pemakaman satu orang warga yang dilakukan tanpa protokol kesehatan. Sementara hasil swab, jenazah tersebut menunjukkan positif covid-19.

Penutupan jalan akses menuju Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, Ponorogo ini dilakukan sejak hari Sabtu lalu. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Setelah salah satu warganya terkonfirmasi positif korona. Hanya warga dengan keperluan mendesak yang diperbolehkan untuk keluar masuk desa ini.

Menurut keterangan perangkat desa setempat, pada Jumat lalu satu orang warga meninggal dunia dengan riwayat sakit perut dan sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Lalu, yang bersangkutan juga sempat dilakukan  tes. Namun hasilnya nonreaktif. 

"Warga menduga meninggalnya pasien akibat sakit jantung. Sehingga prosesi pemakaman dilakukan tanpa protokol kesehatan. Namun saat hasil swab keluar ternyata yang bersangkutan positif covid-19," ungkap perangkat desa Panjeng, Sahuri.

Menurutnya, selain menutup seluruh akses jalan masuk menuju desa pihak pemerintah desa juga mengharuskan sekitar 40 warga melakukan isolasi mandiri lantaran terlibat langsung dalam proses pemakaman.

"Sementara dari hasil tracking terhadap kontak dekat didapati satu orang positif covid-19 yakni istri almarhum dan langsung dikarantina di rumah sakit," terangnya.

Atas kejadian ini tim gugus covid-19 Kabupaten Ponorogo terus berupaya mencegah penyebaran dengan melakukan tracking terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien. 


(ADI)

Berita Terkait