44 Waduk di Lamongan Mengering, Petani Gundah!

 Kondisi Waduk Mojomanis, Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu mengeiring sejak dua bulan terakhir. (metrotv) Kondisi Waduk Mojomanis, Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu mengeiring sejak dua bulan terakhir. (metrotv)

LAMONGAN: Puluhan waduk tadah hujan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mengering akibat kemarau panjang dua bulan terakhir. Keringnya waduk irigasi ini mengancam tanaman petani.

Salah satunya terlihat di Waduk Mojomanis, Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu. Sejak dua bulan terakhir kondisi debit air menyusut drastis. Tanah di dalam waduk pun terlihat retak-retak karena sudah tidak ada airnya lagi. Hanya terlihat sisa debit air di bagian kubangan yang dimanfaatkan warga untuk mencari ikan.

"Sudah dua bulan terakhir air waduk mengering akibat kemarau panjang. Air di dalam waduk tadah hujan ini merupakan satu-satunya air irigasi untuk mensuplai kebutuhan air para petani, mengairi tanaman, seperti jagung kedelai dan juga tanaman kangkung, " ujar Mustakim, warga sekitar.

BACA: Jalur Khusus Truk Tambang di Lumajang Ditutup Paksa Warga

Akibat waduk kering, tanaman di sekitar waduk tidak mendapatkan pasokan air. Akibatnya, mengganggu pertumbuhan tanaman dan terancam  gagal panen.

Data dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air  Kabupaten Lamongan, tercatat sebanyak lebih dari 44 waduk tadah hujan di wilayah lamongan dalam kondisi kering. Rinciannya, 34 waduk kering total dan 10 waduk yang masih menyisakan sedikit air.

"Kami berharap pemerintah daerah untuk segera mengeruk tanah waduk. Agar air waduk di tahun mendatang tidak cepat habis bila memasuki musim kemarau, " harap Mustakim.

 


(TOM)

Berita Terkait