Walikota Malang Tetap Lanjutkan Program Sekolah Tatap Muka

ilustrasi sekolah tatap muka (Foto / Medcom.id) ilustrasi sekolah tatap muka (Foto / Medcom.id)

MALANG : Walikota Malang, Sutiaji memastikan program sekolah tatap muka bakal terus dilakukan meski kota malang kini berstatus oranye atau memiliki resiko sedang. Tercatat selama masa pandemi berlangsung, 253 orang anak dilaporkan terpapar virus korona.
 
Kemudian, untuk memberikan rasa aman dan nyaman orang tua dan masyarakat, pemerintah daerah bakal mempercepat pemberian vaksinasi bagi anak. Pihaknya akan memanfaatkan puluhan ribu dosis vaksin yang belum tersalurkan.
 
Sutiaji mengatakan program pembelajaran luring atau tatap muka bagi siswa sekolah dasar serta sekolah menengah pertama di wilayah Kota Malang sudah berjalan efektif sejak hari Senin 19 April 2021 lalu. Sejumlah sekolah menggunakan sistem 50-50 atau membaginya dalam 2 hingga 3 sesi per hari demi menghindari terjadinya pengumpulan siswa dalam lokasi dan waktu bersamaan.
 
"Selama ini pula tidak ada laporan terjadinya kasus penularan baru. Dari siswa kepada siswa atau guru kepada siswa dan sebaliknya. Seluruh proses belajar mengajar berjalan lancar," ungkapnya, Rabu 23 Juni 2021.

BACA JUGA : Update Covid-19 Jatim 23 Juni 2021: 873 Positif, 422 Sembuh, 51 Meninggal

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat pemerintah daerah melibatkan guru dan siswa terpilih sebagai tim pengawas lokal di masing-masing sekolah. Alasan inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Sutijai melanjutkan kebijakan sekolah tatap muka meski kota malang kini berstatus zona oranye atau beresiko sedang.

Data di Dinas Kesehatan Kota Malang menyebutkan selama pandemi melanda Indonesia sejak maret 2021 lalu, jumlah kasus positif pada anak mencapai 253 orang. Sutiaji menyebutkan, saat ini pihaknya tengah menggodok program pemberian vaksinasi bagi anak demi memberikan rasa nyaman dan anak orang tua serta masyarakat selama proses pembelajaran tatap muka berlangsung.

"Setidaknya masih ada 60 ribu dosis vaksin yang belum tersalurkan kepada masyarakat," katanya.

Sutiaji berharap, seluruh pihak dapat bersama-sama mensukseskan program sekolah tatap muka ini dengan tetap menjalankan protokol kesehatan serta pengawasan bersama untuk enghindari terjadinya penambahan kasus penularan virus korona di kalangan masyarakat khususnya anak-anak.

 


(ADI)

Berita Terkait