Kisah Perempuan Pendonor ASI Bagi Puluhan Balita di Surabaya

Pejuang pemberian ASI Surabaya,  Sherly Lembono (Foto / Metro TV) Pejuang pemberian ASI Surabaya, Sherly Lembono (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Seorang perempuan di Surabaya memantapkan diri menjadi pendonor ASI (air susu ibu) bagi puluhan balita. ASI yang dikeluarkan dengan lancar mampu menghasilkan 150 hingga 450 pack ASI untuk sekali pengiriman bagi orang-orang yang membutuhkan.

Adalah Sherly Lembono, kepeduliannya terhadap kesehatan dan pertumbuhan para balita untuk tetap mendapatkan ASI tidak perlu diragukan lagi. Sejak 1,5 tahun lalu, perempuan berusia 27 tahun ini memantapkan diri menjadi pejuang ASI bagi puluhan balita di Surabaya.

Orang yang pertama kali memotivasi Sherly untuk menjadi pendonor ASI justru dari sang buah hati, Jason Miles Gamafu yang masih berusia 1,5 tahun. Jason awalnya memilih untuk minum ASI dari botol. Ditambah lagi, ASI melimpah yang dihasilkan Sherly membuat lemari pendingin di rumahnya menjadi penuh.

"Dulu tiap dua jam sekali memompa ASI. Sehingga dalam sehari bisa sampai 12 kali. Sedangkan, saat ini 3 hingga 6 jam sekali pompa ASI. Itupun masih bisa mengeluarkan asi hingga satu setengah liter," katanya.

Ditemui di rumahnya, Sherly pun menunjukkan lemari pendingin yang disiapkan khusus untuk menyimpan ASI ini. Menurutnya, ASI yang disimpan dalam lemari khusus ini mampu bertahan hingga satu tahun.

"Hanya saja, tidak sampai satu bulan, lemari pendingin ini sudah penuh," terangnya.  

BACA JUGA : Heboh!, Vaksin Covid-19 Mengandung Mikrocip, Begini Penjelasan Kemenkes

Dia menambahkan dalam sekali memberikan ASI, ia bisa menyumbangkan sekitar 150 hingga 450 pack ASI. Satu pack biasanya berisi 120 mililiter ASI. Sherly juga mengatur waktu khusus untuk melakukan power pumping agar asi keluar lebih banyak, serta kualitas asi lebih bagus.

"Sebab kalau terlalu sering (memompa ASI), sehingga harus diatur waktunya agar kualitas ASI lebih bagus," kata perempuan berambut pirang ini. Saat ini, ASI produksi Sherly diberikan ke sejumlah panti asuhan di Surabaya dan ke orang-orang yang membutuhkan secara pribadi

Sherly mengakui menjadi seorang pejuang ASI tidaklah mudah. Sebab dibutuhkan tekad yang kuat agar apa yang ia lakukan bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

"Saya juga terus mengajak ibu-ibu untuk bersama-sama berjuang menjadi pejuang ASI serta memotivasi orang lain dengan menerapkan pola hidup sehat," pungkasnya.

 


(ADI)

Berita Terkait