Lima Anak Yatim Keluarga Karantina Covid-19 Dapat Pendampingan Psikologis

Lima anak yatim menjalani hidup sendiri setelah ibunya terjangkit covid-19 (foto/metrotv) Lima anak yatim menjalani hidup sendiri setelah ibunya terjangkit covid-19 (foto/metrotv)

JOMBANG: Lima anak yatim di Jombang, Jawa Timur  yang ditinggal ibunya menjalani karantina covid-19,  akhirnya mendapatkan pendampingan psikologis.

Dinas Sosial Kabupaten Jombang memberikan pendampingan psikologis pasca hasil swab ibu asal Desa Kepuh Kembeng,  Kecamatan Peterongan keluar dan dinyatakan positif covid-19.  

Selain melibatkan Satuan Bhakti Pekerja Sosial yang terdiri dari ahli psikologis dan trauma hialing, Dinsos juga memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 1 juta setiap bulan.

“Dari kelima anak yatim ini,  ada yang berusia balita.  Pendampingan akan difokuskan untuk memulihkan trauma psikis mereka  akibat ditinggal sang ibu untuk beberapa bulan ke depan, “ ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Moh Saleh.

Selain itu, lanjut Saleh, dari hasil verifikasi keluarga lima anak yatim tersebut diketahui sudah mendapatkan bansos dampak covid-19  sebesar Rp 200 ribu perbulan.

“Namun  karena masih kurang ,  kami  melakukan verifikasi laga agar para anak yatim ini  bisa mendapatkan bantuan lebih besar. Setiap bulan kita tambah satu juta rupiah lagi, “ ujarnya.
 
Dijelaskan Saleh,  pasien covid-19  bernama Zulfadli Mursidah merupakan tulang punggung keluarga yang saat ini tidak bisa bekerja karena harus menjalani karantina covid-19.

Sebelumnya diberitakan, lima anak ini harus tinggal sendiri akibat sang ibu  dikarantina tiga pekan lalu usai dinyatakan reaktif covid-19.  Kemudian dilakukan swab dan hasilnya baru keluar  dan dinyatakan positif.

 


(TOM)

Berita Terkait