170 Orang Diamankan Buntut Demo Ricuh, Arema FC Pertimbangkan Bubar?

Demonstrasi Aremania di Kantor Arema FC berujung ricuh (Foto / Metro TV) Demonstrasi Aremania di Kantor Arema FC berujung ricuh (Foto / Metro TV)

MALANG : Polisi mengamankan 170 orang buntut demo ricuh di kantor Arema FC. Mereka kini masih diperiksa intensif di Mapolresta Malang. Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan pihaknya mendalami siapa dalang dibalik aksi ini. 

"Intinya pelaku akan kita tangkap dan kita dalami siapa dalang dibalik aksi ini," katanya, Minggu 29 Januari 2023.

Sementara itu, Manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk bubar usai demonstrasi Aremania yang berujung perusakan Arema Store. Pasalnya kondisi di arus bawah kian tidak kondusif hingga terjadi gesekan sesama Aremania sendiri. Sikap ini ditegaskan oleh Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto.

Tatang mengatakan, pascamusibah Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa sudah dilakukan upaya, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban. Selain itu menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata, serta menjaga eksistensi klub, agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi.

baca juga : Rusak Toko Merchandise hingga 3 Orang Terluka, Manajemen Arema FC Lapor Polisi

"Kami juga memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan," kata Tatang melalui rilis yang disampaikan pada Senin pagi 30 Januari 2023.

Pihaknya memahami suasana duka berkepanjangan di Malang pasca tragedi Kanjuruhan. Namun pihaknya akan terus berusaha menormalkan kondisi yang saat ini tak normal. "Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," katanya.

Alternatif pembubaran Arema FC digaungkan Tatang mempertimbangkan kondusivitas Malang dan anggapan manajemen belum memenuhi keinginan banyak pihak, termasuk Aremania dan masyarakat sendiri. “Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya," tuturnya.

"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak," ujarnya.

Menurutnya, kerugian yang dialami pada pengerusakan kantor Arema FC Minggu kemarin diakui tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan.

Diketahui, aksi demonstrasi Aremania di depan kantor Arema FC berakhir ricuh, Minggu siang. Massa Aremania merusak toko resmi merchandise Arema FC. Beberapa orang juga terlihat luka akibat baku hantam dan dikeroyok massa aksi demonstran yang mayoritas menggunakan pakaian hitam - hitam.

Akibatnya tiga orang terlihat terluka, dimana salah satunya perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Terlihat kerusakan terjadi di beberapa bagian kantor utamanya di toko resmi merchandise Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 42. Kaca toko pecah, sementara barang - barang dagangan seperti jersey tim, syal, hingga merchandise resmi tim lainnya ikut berantakan akibat dirusak sekelompok suporter Aremania saat demonstrasi.

 


(ADI)

Berita Terkait