Nasib Korban Pencabulan Bocah SD di Gresik, Masih Trauma Berat

Mawar bersasama kedua orang tuanya di rumah kos sempit (Foto / Metro TV) Mawar bersasama kedua orang tuanya di rumah kos sempit (Foto / Metro TV)

GRESIK : Seorang pelajar sekolah dasar di Kabupaten Gresik, menjadi korban pencabulan sebanyak 7 kali. Meski pelaku sudah ditangkap 4 bulan lalu, namun korban mengaku tidak pernah mengetahui bagaimana perjalanan kasusnya sampai saat ini. korban yang masih berusia 13 tahun ini, juga mengalami trauma berat dan minta adanya pendampingan dari pihak terkait untuk memulihkan psikisnya.

Di kosnya yang sempit di Kecamatan Menganti, Gresik, mawar (bukan nama sebenarnya) nampak murung. Mawar yang sebelumnya tumbuh sebagai anak periang, kini terpaksa banyak menghabiskan waktu dirumah dan jarang lagi bermain bersama teman-temannya. bahkan, mawar yang baru kelas 5 sd ini, masih melakukan pembelajaran jarak jauh, dan belum masuk kelas, meski sekolah sudah mulai masuk normal 100 persen.

Mawar tinggal bersama 4 anggota keluarga lainnya, sejak 3 bulan lalu. keluarganya memilih pindah kos, lantaran untuk sementara waktu ingin menjauhi rumah yang dulu ditempati, untuk memulihkan kondisi psikis anaknya.

Ibunda mawar, EH menjelaskan, kondisi anaknya saat ini sedang mengalami trauma berat. Sikapnya kadang kala tidak terkontrol dan cenderung temperamen, sering kali mencekik dan menggigit ibunya.

"Kami minta hak-hak anaknya yang menjadi korban pencabulan segera diberikan. keluarga juga menuntut hukum berlaku secara adil," kata EH.

Baca juga : Diduga Jadi Simpatisan Teroris, Mahasiswa Malang Ditangkap Densus

EH mengatakan kejadian memilukan ini juga sudah dilaporkan kepada Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TPA), Gresik. Namun, menurut keluarga pendampingan anaknya hanya dilakukan 3 kali saat proses pemeriksaan di kepolisian, serta tidak pernah dilakukan dirumah atau didatangi.

"Kami berharap ada upaya pendampingan lanjutan untuk segera bisa memulihkan psikologis anak saya, agar bisa kembali merajut masa depan dengan mendapatkan pendidikan yang baik," tandasnya.

Kejadian kelam yang menimpa Mawar ini terjadi satu tahun silam tepatnya usai Hari Raya Idul Adha Tahun 2021. Hingga kini masih membawa luka berat bagi psikisnya. Sampai saat ini mawar masih mengaku trauma, dan berharap pelaku untuk dihukum seberat beratnya.

"Semoga pelaku dihukum setimpal," kata Mawar.

Kejadian pencabulan ini dilakukan oleh pelaku bernama CK (cornelis korisen), yang sudah dipenjara sejak awal pelaporan diterima. Pelaku diamankan sendiri oleh ayah korban, yang mengetahui anaknya sudah dicabuli sebanyak 7 kali dengan dalih meminta tolong korban untuk menemani anak pelaku di rumah sendirian.

Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengungkapkan, kasus pencabulan anak dibawah umur ini sudah dilimpahkan ke kejaksaan pada akhir April lalu. Karena masih berumur, pihaknya mengaku masih akan melakukan pemantauan terhadap korban.

"Terus kita pantau. Kami akan tetap memberikan penedampingan," terangnya.


(ADI)

Berita Terkait