Berusia 42 Tahun, Maintenance Kapal Selam Nanggala Disoal

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Laksda (Purn) Soleman Ponto dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala' Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Laksda (Purn) Soleman Ponto dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala'

JAKARTA:  Pasca dinyatakan tenggelam, sistem pemeliharaan (maintenance) KRI Nanggala-402 dipertanyakan. Sebab,  kapal selam tersebut masih beroperasi meski sudah berusia  42 tahun.
 
"Harus diaudit bagaimana maintenance terakhir itu. Apa saja yang sudah dilakukan," ujar mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksda (Purn) Soleman Ponto dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Mengungkap Sebab Malapetaka KRI Nanggala', Minggu, 25 April 2021.
 
Menurut Ponto, tidak masalah kapal selam tersebut masih beroperasi meski berumur 42 tahun. Namun, maintenance harus optimal dan rutin dilakukan

Pemeliharaan yang bagus itu, kata Ponto, menyentuh pengecekan suku cadang kritis (critical sparepart). Suku cadang tersebut wajib diganti bila ada kerusakan.

 
"Untuk memperpanjang lifetime itu yang paling selalu kita lihat itu adalah di critical sparepart itu. Yang lain boleh rusak, tapi yang ini jangan boleh rusak. Ada yang boleh rusak, ada yang tidak boleh," ujar Ponto.
 
KRI Nanggala-402 sejatinya telah diperiksa (overhaul) di Daewoo, Korea Selatan, pada 2012. Overhaul itu dilakukan selama 24 bulan.
 
Meski sudah diperiksa, ujar Ponto, maintenance sesudah overhaul perlu dicek. Overhaul KRI Nanggala-402 berikutnya sejatinya dilakukan pada 2022.
 
"Dalam kurun waktu 10 tahun ini untuk menunggu overhaul selanjutnya kita harus lihat bagaimana maintenance di antara itu. Bagaimana penggantian penggantian critical sparepart itu. Apakah diganti atau tidak, kualitasnya bagaimana," ujar Ponto.
 
Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali telah dinaikkan fasenya dari submiss (hilang posisi) menjadi subsunk (surut, tenggelam, atau karam). Kapal selam buatan Jerman itu membawa 53 prajurit terbaik TNI AL.


(TOM)

Berita Terkait