Membanggakan, Buku Dosen UNUSA Diakuisisi BRIN

Dosen D4 Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Gilang Nugraha (Foto / Hum) Dosen D4 Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Gilang Nugraha (Foto / Hum)

SURABAYA : Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan hasil seleksi periode I Program Akuisisi Pengetahuan Lokal dalam Bentuk Buku dan Audiovisual Tahun 2022. Sebanyak 55 judul yang terdiri dari 39 audiovisual dan 16 buku ditetapkan lolos dalam program ini. Salah satunya milik Dosen D4 Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Gilang Nugraha.

Buku berjudul Teknik Pengambilan dan Penanganan Spesimen Darah Vena Manusia untuk Penelitian itu membuat Gilang menjadi satu-satunya dosen perguruan tinggi swasta (PTS) di Jatim yang diakui BRIN. Gilang berhasil menggungguli ratusan peserta berasal dari seluruh Indonesia, baik akademisi maupun praktisi.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II DPP Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) ini mengungkapkan rasa syukur dan senangnya, karena penerbit BRIN ini merupakan penerbit ilmiah, sehingga proses editing dan reviewernya benar-benar memperhatikan kaidah penulisan dan keilmuan.

"Selain itu persaingan dengan penulis lain yang mungkin sudah bergelar doktor, profesor, bahkan ada peneliti profesional," ungkapnya, Kamis 23 Juni 2022.

Dirinya menceritakan, awalnya tahun 2020 ada sosialisasi dari LIPI Press, sekarang namanya Penerbit BRIN, terkait penerbitan buku elektronik (e-Book). Kebetulan dirinya tertarik untuk menerbitkan buku yang bisa disebarluaskan dan dapat diakses semua pembaca dimanapun berada.

Baca juga : UNUSA Jadi Rujukan Kualitas Pendidikan dan Ke-NU-an, Rektor : PTNU Harus Berkembang

“Terbitnya buku ini, karena berawal dari minimnya referensi yang saya dapatkan ketika melakukan penelitian. Terlebih di luar sana banyak peneliti di bidang medis dan kesehatan tidak pernah terlepas dengan sampling darah manusia. Oleh karena itu, bulan Januari 2021, saya kirimkan ke LIPI Press, memang prosesnya lama karena masa pandemi dan baru terbit Januari 2022,” terangnya.

Pria yang menjadi anggota Himpunan Kimia Klinik Indonesia ini menambahkan, pada saat buku terbit, dirinya juga diberitahu, terlebih kalau karyanya masuk akuisisi penerbit BRIN, dan dinyatakan lolos pada tanggal 24 Mei 2022. Pada bulan juni 2022, dirinya akan melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan akan mendapat penghargaan serta insentif dari BRIN.

“Program Akuisisi Pengetahuan Lokal ini menjadi salah satu bentuk kontribusi dan jawaban atas berbagai tuntutan terhadap peran lembaga riset dalam penyelesaian masalah-masalah aktual yang dihadapi bangsa, khususnya melalui penyediaan produk-produk informasi yang kredibel dan inovatif guna menjaga dan melestarikan pengetahuan dan kearifan lokal Indonesia,” ungkapnya.

Kepala Laboratorium Hematologi Fakultas Kesehatan UNUSA ini mengungkapkan, Program Akuisisi Pengetahuan Lokal memiliki tujuan menyediakan fasilitas publik berupa sumber literasi Pengetahuan Lokal dalam bentuk buku atau audio visual yang kredibel, mudah, dan merata yang dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat. Dirinya memberikan tips dan trik agar para karya dosen bisa lolos program akuisisi Penerbit BRIN.

“Buku yang kita susun harus memenuhi anatomi buku sesuai jenis buku yang akan diterbitkan, sebetulnya halaman website Penerbit BRIN sudah menjelaskan proses penerbitan dengan jelas, bahkan disiapkan template untuk penulisannya. Kita tinggal mengikuti gaya selingkung yang diminta dan disubmit pada halaman website yang sudah disiapkan," imbuhnya.

"Selain itu, isi dari buku harus kita perhatikan keabsahan, orisinalitas, hingga kebaruan yang bisa kita berikan. Insyaallah kalau kita submit di penerbit BRIN, jika memenuhi syarat akan langsung diusulkan dalam program akuisisi,” pungkas pria kelahiran Serang, Juli 1990 ini.


(ADI)

Berita Terkait