Tetap Waspada, Banjir Rob Masih Mengintai Surabaya Hingga 4 Juli

Banjir rob di wilayah Pasuruan beberapa waktu lalu/metrotv Banjir rob di wilayah Pasuruan beberapa waktu lalu/metrotv

SURABAYA: Ancaman banjir rob masih mengintai Kota Surabaya hingga 4 Juli 2022. Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur. Empat wilayah pesisir diminta mewaspadai banjir rob akibat fase bulan purnama.

"Saya minta masyarakat mengantisipasi banjir rob dan selalu berkoordinasi dengan BMKG setempat untuk mendapatkan informasi terbaru," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Jumat, 1 Juli 2022.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, sebelumnya memperingatkan potensi banjir di empat wilayah pesisir Surabaya terjadi antara 28 Juni hingga 4 Juli 2022. Adapun empat wilayah pesisir Surabaya meliputi Pabean Cantian, Asemrowo, Bulak dan Gunung Anyar.

Menurut Armuji, Pemkot Surabaya bersama BMKG akan selalu memantau perkembangan ketinggian muka air laut yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh perangkat daerah (PD) terkait.

BACA: Terlalu, 3 Pemuda Curi Besi Penutup Bak Sampah Masjid

Untuk itu, kata dia, pihaknya mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di pesisir agar lebih meningkatkan kewaspadaan karena saat ini suplai uap air di wilayah Indonesia masih banyak, sehingga hujan bakal sering terjadi yang tidak dapat diprediksi.

Saat ini, lanjut Armuji, memang tengah ada fenomena global La Nina yang masih berlanjut serta fenomena suhu muka laut yang lebih hangat di sekitar wilayah Jawa Timur, khususnya di area pesisir Kota Surabaya.

Armuji mengatakan, BMKG memprediksi potensi hujan akan tetap ada sepanjang tahun 2022. Namun demikian, dia berpesan jika kondisi kemarau basah karena anomali iklim tidak bisa dijadikan patokan akan terjadi selamanya.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya Daryatno sebelumnya mengatakan, potensi terjadinya banjir rob di pesisir Surabaya disebabkan fase bulan purnama yang berdampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum. Fase ini diperkirakan terjadi pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

"Pasang air laut maksimum berkisar 130 sampai dengan 140 sentimeter di atas permukaan air laut. Akibat tingginya pasang air laut maksimum tersebut berpotensi terjadinya banjir rob pada 28 Juni sampai 4 Juli mendatang," kata Daryatno.

 


(TOM)

Berita Terkait