Efek Ngeri Narkoba Jenis Baru yang Dimusnahkan BNN, "Bisa Terbang Hingga Ketemu Tuhan"

Pemusnahan barang bukti narkoba yang dilakukan BNN, termasuk narkoba jenis baru dimetiltriptamina. (foto/ist) Pemusnahan barang bukti narkoba yang dilakukan BNN, termasuk narkoba jenis baru dimetiltriptamina. (foto/ist)

JAKARTA:  Badan Narkotika Nasional (BNN) baru saja menggagalkan penyelundupan 1.538 gram narkotika jenis dimetiltriptamina. Barang haram jenis baru itu termasuk narkotika golongan 1.
 
"Kita baru temukan sekarang, ini adalah jenis narkotika alami berasal dari tumbuh-tumbuhan," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari saat memusnahkan barang bukti di lapangan parkir BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 3 Juli 2020.
 
Arman mengatakan dimetiltriptamina narkotika yang berasal tanaman yang tumbuh di hutan Amazon, Brasil. Narkoba yang dimusnahkan tersebut berbentuk serpihan kulit kayu.

Barang haram tersebut masuk ke Indonesia melalui jasa pengiriman dari Belanda. Penyelundupan tersebut dan berhasil digagalkan anggota BNN di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat.
 
Narkotika ini menimbulkan efek halusinasi bagi penggunanya. Biasanya, narkotika ini digunakan dalam upacara spiritual dan praktik perdukunan di Brasil.

Efek Halusinasi Hingga Kematian
 
Sementara dari berbagai literatur disebutkan jika dimetiltriptamina memang banyak ditemukan  hutan hujan Amazon dan lembah Orinoco, yang terletak di Kolumbia dan Ekuador.

Di hutan dan lembah ini banyak ditemukan tumbuhan sejenis tanaman anggur rambat. Oleh para ahli botani disebut Banisteriopsis Caapi. Tanaman ini mengandung halusinogen atau zat pemicu halusinasi (haldimetiltriptamin).

Oleh suku-suku kono, batangnya direbus atau direndam air. Kemudian diracik dengan bahan-bahan alamiah mengahasilkan  bahan halusinogenik yang biasa dipakai dalam upacara spiritul.

Jika disalahgunakan, efek batang tanaman ini sangat mengerikan, bahkan menimbulkan kematian. Awalnya, pemakainya akan merasakan satu atau beberapa gejala.

Mulai dari pusing, berkeringat, gemetar, kejang, mual, muntah yang berkepanjangan, diare hebat, mengalirnya lendir dari hidung, terteror rasa takut, dan dorongan bertindak agresif.   

Setelah melewati fase itu, pemakai akan merasakan halusinasi lebih ngeri dari narkoba-narkoba yang sudah pernah beredar di Indonesia. Bukan hanya sekadar "Nge-Fly", tapi benar-benar merasa bisa terbang seperti penyihir dengan sapunya. Waduh....

Lebih gawat lagi, pada fase berikutnya, yaitu  saat mulai tidur hingga bangun akan terjadi halusinasi mimpi nyata. Seperti mendengar suara, melihat bayang-bayang, hingga berbagai gambar seperti nyata. Fase inilah yang disebut-sebut para pemakainya sebagai perjumpaan dengan "Tuhan"....Gawat...gawat..Jangan dicoba!


(TOM)

Berita Terkait