Tak Mampu Merawat, Pasutri di Banyuwangi Buang Bayi di Warung Kopi

Pasutri Banyuwangi buang bayi (Foto / Istimewa) Pasutri Banyuwangi buang bayi (Foto / Istimewa)

BANYUWANGI : Kasus pembuangan bayi di sebuah warung kopi di Banyuwangi terbongkar. Pelaku ternyata pasangan suami istri (pasutri) yang juga orang tua korban berinisial MAA (27) dan YPS (25). Keduanya tega membuang bayinya gegara terhimpit ekonomi. 

Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno menjelaskan, YPS melahirkan bayinya pada Senin 20 Februari 2023. Proses melahirkan dilakukan di rumah dengan bantuan suami. Usai memasangkan handuk dan sarung pada bayi perempuan itu, mereka bergegas pergi menaiki mobil.

"Mereka membawa bayi yang baru lahir itu menuju beberapa tempat panti asuhan," kata Agus, Selasa 7 Maret 2023.

Selanjutnya, pasutri ini sempat singgah di tiga panti asuhan di wilayah Kecamatan Rogojampi dan Banyuwangi, untuk menitipkan bayi perempuan yang baru dilahirkan itu. Hanya saja karena mereka datang tengah malam, seluruh panti asuhan itu dalam kondisi tutup.

"Tujuannya akan menitipkan bayi tersebut ke panti asuhan supaya dirawat (di sana) dan bisa dijenguk," tuturnya.

baca juga : Pasutri di Lumajang Jadi Sindikat Pengiriman PMI Ilegal ke Timur Tengah

Karena tak kunjung menemukan panti asuhan yang buka, sang ibu, YPS, berinisiatif untuk menaruh sang bayi di warung kopi. Harapannya, bayi tersebut akan dirawat oleh pemilik warung. Mereka pun meletakkan bayinya di atas meja warung kopi di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi.

Dari hasil pemeriksaan, keduanya nekat membuang bayi itu karena tidak mau merawatnya. Sebab, kedua tersangka itu baru saja memiliki bayi yang berusia 10 bulan. Mereka berdalih jika harus merawat keduanya tentu akan repot dan butuh banyak biaya.

"Mereka mengaku anak tersebut tak direncanakan. Sehingga mereka membuangnya," terangnya.

Diketahui, bayi perempuan dibuang di sebuah warung kopi di Jalan Adi Sucipto, Kabupaten Banyuwangi, Selasa 21 Februari 2023 dini hari. Bayi dibuang di warung milik Astuti (42). Bayi diletakkan di atas meja pada warung yang telah tutup.

Astuti menjadi orang pertama yang mengetahui adanya bayi tersebut di warungnya. Ceritanya, Astuti curiga karena mendengar suara tangisan bayi di warung yang berada di depan rumahnya.

 


(ADI)

Berita Terkait