Harga Kedelai Melambung, Pengusaha Tahu dan Tempe Kecilkan Ukuran

Naiknya harga kedelai membuat pengusaha tahu tempe mengeluh dan terpaksa mengecilkan ukuran tempe (Foto / Metro TV) Naiknya harga kedelai membuat pengusaha tahu tempe mengeluh dan terpaksa mengecilkan ukuran tempe (Foto / Metro TV)

PASURUAN : Kenaikan harga kedelai yang terjadi sejak dua bulan terkahir membuat sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Pasuruan, mengeluh. Mereka pun terpaksa harus mengurangi produksi dan harus memperkecil ukuran tahu dan tempe agar tetap laku dan terus berproduksi. 

"Kalau menaikkan harga jual tahu dan tempe khawatir tidak laku. Sebab, daya beli masyarakat menurun sejak adanya pendemi covid-19," kata salah satu pengusaha tempe Desa Pacar Keling, Kejayan, Nur Fadilah.

Nur dan pengusaha tempe lain mengeluhkan kenaikan harga kedelai yang terus menerus terjadi sejak dua bulan terakhir.  Mulai dari harga Rp6 ribu hingga naik menjadi Rp9 ribu perkilogramnya. 

"Agara tetap bisa produksi, kami dirinya pun terpaksa harus mengurangi ukuran dan ketebalan tempe serta menekan biaya produksi," katanya. 

Sementara pengusaha tahu, Khoirur Rozikin mengatakan bahwa sejak harga kedelai mengalami kenaikan dirinya mulai mengurangi pembelian kedelai dari yang satu ton menjadi lima ratus kuintal saja. 

"Kami mengalami penurunan omzet, biasanya kami mampu mendapatkan omzet hingga Rp500 ribu kini hanya Rp200 ribu saj per hari," terangnya. 

Dengan kondisi seperti ini, para pengusaha tahu dan tempe berharap kepada pemrintah untuk dapat memperhatikan harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe agar mereka bisa tetap bertahan. 


(ADI)

Berita Terkait