112 Gardu Kembali Beroperasi, 29.000 Pelanggan PLN Terdampak Erupsi Semeru Kembali Nikmati Aliran Listrik

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

JAKARTA : PLN telah memulihkan infrastruktur kelistrikan pascaerupsi Gunung Semeru, dimana 112 gardu listrik dapat kembali beroperasi. Dengan demikian, sebanyak 29.908 pelanggan PLN yang terdampak erupsi Gunung Semeru dapat kembali menikmati aliran listrik. Menurut Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali, Haryanto WS, sekitar 615 pelanggan belum dapat menikmati aliran listrik karena rumahnya berada di zona belum aman, yakni di Desa Supit Urang dan Desa Curah Kobokan.

"Selain itu, kondisi rumahnya rusak parah, beberapa telah kembali ditempati penghuni. Jadi kita akan selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengambil langkah selanjutnya," ujar Haryanto, dikutip dari siaran pers, Selasa 14 Desember 2021.

Dia menjelaskan, PLN akan menunggu keputusan pemerintah terkait rumah-rumah pelanggan yang berada di zona belum aman. "Kami siap dan kooperatif membuat jaringan kelistrikan di tempat baru apabila pemerintah akan merelokasi rumah-rumah yang berada di zona belum aman, atau alternatif lainnya," ungkap Haryanto.

Baca Juga : 44 Kantong Jenazah Diterima DVI Polda Jatim, 27 Korban Semeru Teridentifikasi

Sementara itu, Komisaris PLN, Eko Sulistyo, mengapresiasi penuh upaya dan gerak cepat personil PLN dalam memulihkan jaringan listrik di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Dalam kunjungannya tersebut, ia tak henti memberikan semangat kepada personil PLN dan relawan yang telah berjuang selama berhari-hari.

"Semangat untuk kita semua agar bisa memulihkan kondisi kelistrikan dan bisa membantu masyarakat untuk kembali bangkit," ujar Eko.

Rombongan juga meninjau langsung Solidarity Food Truck (SFT) YBM di Balai Desa Candipuro yang telah menyuplai kebutuhan makanan 300 pengungsi dan relawan setiap harinya. Sejak hadir pada 6 Desember lalu, SFT YBM telah memberikan manfaat kepada 4.500 jiwa dengan bantuan berupa dapur umum, perlengkapan tenda, pakaian hangat, kebutuhan anak-anak, obat-obatan dan masker, pos hangat, evakuasi korban, dan psikososial.

 


(ADI)

Berita Terkait