Ini Pengakuan Penyerang Khatib Salat Jumat Masjidil Haram

Detik-detik polisi mengamankan pelaku percobaan penyerangan terhadap khatib salat Jumat di Makkah (Foto / Istimewa) Detik-detik polisi mengamankan pelaku percobaan penyerangan terhadap khatib salat Jumat di Makkah (Foto / Istimewa)

MAKKAH : Kepolisian Arab Saudi masih mengungkap motif upaya penyerangan terhadap khatib Sholat Jumat Masjidil Haram pada 21 Mei 2021. Pelaku mengenakan pakaian ihram membawa tongkat menuju mimbar tempat Syekh Baleelah menyampaikan khotbah, namun berhasil digagalkan petugas keamanan, Mohammed Al Zahrani, serta petugas lain.

Seorang juru bicara kepolisian Makkah mengungkap, penyerang mengaku sebagai orang yang menantikan kedatangan Imam Mahdi. Syekh Baleelah tetap melanjutkan khotbah meskipun menyaksikan kejadian dan keselamatannya terancam.

Menurut laporan surat kabar Al Watan, pelaku diketahui pria 40 tahun warga negara Arab Saudi, namun tak disebutkan identitasnya secara detail. Ini bukan insiden bersenjata pertama di Masjidil Haram. Pada Maret lalu, seorang pria yang memegang pisau berjalan di antara para jemaah sambil meneriakkan perkataan ekstremis. Dia lalu dihantam menggunakan kursi oleh jemaah dan petugas keamanan.

Baca Juga : PBB Desak Israel dan Hamas Patuhi Gencatan Senjata

Peristiwa paling berbekas terjadi pada 1979, saat Juhaiman Al Otaibi serta saudara iparnya yang mengaku sebagai Imam Mahdi, Mohammed Al Qahtani, menyandera ratusan jemaah Masjidil Haram selama sepekan. Petugas keamanan dikerahkan dalam operasi besar-besaran untuk membebaskan Masjidil Haram dari Qathani dan ratusan pengikutnya.

Qathani dan banyak pengikutnya tewas dalam penggerebekan. Sementara itu Juhaiman ditangkap setelah penggerebekan, kemudian dieksekusi mati setelah divonis bersalah.

 


(ADI)