Pekerja Seni Jombang Tuntut Kelonggaran

Sejumlah pekerja senin jaranan di Jombang mengelar unjuk rasa. (metrotv) Sejumlah pekerja senin jaranan di Jombang mengelar unjuk rasa. (metrotv)

JOMBANG: Puluhan pekerja seni tradisional di Kabupaten Jombang, Jawa Timur berunjuk rasa di halaman Kantor Dewan Kesenian Jombang di Jalan dr. Sutomo, Sabtu 26 Juni 2021. 

Mereka menuntut kelonggaran dalam setiap pentas pertunjukan selama pendemi covid-19 berlangsung. Sebab, dalam dua tahun terkahir mereka mengaku tidak mendapatkan penghasilan lantaran kegiatan seni dibubarkan Satgas Covid-19.  

Dalam aksinya, mereka menggelar beberapa poster berisi kecaman terhadap bupati Jombang. Diantaranya bertuliskan,  "Bupati Harus Mundur Jika Tidak Adil" dan "Gak Njaran Gak Mangan"/  

Tak hanya itu, para pekerja seni ini juga meminta pemerintah melindungi kesenian  dari potensi kepunahan akibat pandemi yang masih belum usai. 

BACA: Diterpa Hujan, Gedung Sekolah Dasar di Jombang Ambruk

”Kita nafkahnya dari pertunjukan, harapan kita ya intinya bisa main walaupun di zona tertentu sesuai prokes. Hampir dua tahun selama covid main dibubarkan, " ujar Damar Manggala, pekerja seni jaranan. 
 
Menanggapi tuntutan para pekerja seni,  Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Asisten I, Anwar, mengatakan jika pertunjukan diperbolehkan dengan sayarat mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Sementara kawasan zona merah dilarang. 

"Pada prinsipnya, kita lihat covid-19 di Jombang masih tinggi, bisa dilaksanakan itu kecamatan yang zona hijau. Intinya bisa main dengan prokes ketat. Secara otomatis yang masih ada kasus tidak boleh dilaksanakan (pertunjukkan), " ujarnya. 


(TOM)

Berita Terkait