Perkenalkan KRI Golok, Kapal Anti Radar Buatan Indonesia Berikut Spesifikasinya

KRI Golok 668 segera berlayar menjaga keamanan laut nusantara ( Foto / Istimewa) KRI Golok 668 segera berlayar menjaga keamanan laut nusantara ( Foto / Istimewa)

BANYUWANGI : Produsen dalam negeri berhasil memproduksi sebuah kapal canggih. Kapal itu adalah jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran merupakan produksi PT Lundin Industri di Kelurahan Klatak, Banyuwangi. Kapal yang diberi nama KRI Golok 688 itu telah resmi dilaunching oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono. Kapal itu nantinya menjadi tambahan alutsista milik TNI AL.

“Ini merupakan jenis kapal cepat rudal yang memiliki kecepatan tinggi yang nanti dilengkapi persenjataan rudal,” kata Kasal Yudo Margono, Sabtu 21 Agustus 2021.

Kapal ini, kata Yudo, nantinya akan masuk di jajaran TNI Angkatan Laut. “Terbuat dari bahan carbon composite sehingga memiliki kelebihan dan karakteristik yang berbeda dibanding dengan kapal yang terbuat dari almini ataupun dari besi. Sehingga untuk menghadapi putaran ranjaupun sangat bagus,” terangnya.

Kapal ini memiliki panjang 63 Meter, water draft 1,2 Meter, Beam overall 16 Meter dan berbobot sekitar 219 Ton. Selain itu, kapal ini memiliki karakteristik desain siluman dan menggabungkan fitur yang meminimalkan deteksi dari radar. “Sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dengan kapal lain. Nantinya akan kita uji coba dengan kapal-kapal perang kita yang lain,” imbuhnya.

BACA JUGA : KRI Pollux-935, Begini Kekuatan Kapal Perang Tangguh Milik TNI AL

Dalam kesempatan yang sama, KRI Golok 688 juga berhasil uji coba di laut Selat Bali. Saat ini, kondisi kapal masih 93 persen dan akan dilakukan penyempurnaan sebelum nantinya diserahkan ke TNI AL. KASAL juga berencana mengoperasikan kapal KRI Golok 688 ke daerah rawan strategis. Karena, kapal ini memiliki keistimewaan dan karakteristik yang berbeda dan cukup canggih di banding kapal lain.

“Karena kapal ini memiliki kelebihan, sehingga nanti kita akan tempatkan dan operasionalkan di wilayah-wilayah rawan strategis seperti di daerah Natuna dan Ambalat,” katanya.

Kapal buatan PT Lundin Industry ini merupakan kapal kedua setelah KRI Klewang yang terbakar tahun 2012 lalu. Diharapkan, kapal ini menjadi bagian penting tambahan alutsista TNI Angkatan Laut di masa akan datang.

“Ini kapal jenis baru yang dibuat di Indonesia, kalau memang bagus kita akan bangun lagi dan kita usulkan ke Kemenhan untuk bisa membangun kapal yang sejenis ini,” pungkasnya


(ADI)

Berita Terkait