Khofifah Minta Laboratorium Pendeteksi Omicron Ditambah

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Foto / Metro TV) Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Kasus covid-19 varian Omicron di Jawa Timur terus bermunculan. Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta laboratorium pendeteksi Omicron di Jatim ditambah. Saat ini, di Jatim baru ada dua laboratorium, yakni BBTKLP ini milik Kemenkes, kedua ITD Unair.

Khofifah menegaskan dua laboratorium itu masih kurang. Menurutnya perlu ada penambahan jumlah laboratorium dan alat yang dapat meneliti sampel covid-19 yang berpotensi Omicron di daerah-daerah di luar Surabaya. Hal ini untuk memudahkan percepatan pengetesan dan pendeteksian dini untuk mencegah penyebarannya.

"Kebutuhan kita terhadap lab ini memang kita sudah lakukan koordinasi dengan beberapa pihak. Kita memang membutuhkan support untuk membutuhkan lab di luar dua itu," kata Khofifah, Senin 17 Januari 2022.

Khofifah menjelaskan, sampel yang dites adalah pasien yang sudah terkonfirmasi positif covid-19 dan dilakukan pemeriksaan menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Tes ini merekam urutan gen virus yang ditemukan sehingga diketahui varian virus covidnya.

Baca Juga : 5 Pasien Omricon Jatim Masih Diisolasi

"Semula CT di bawah 25 sekarang di bawah 30 itu akan dikirim ke dua institusi (BBTKLP dan ITD Unair) ini. Dua lembaga itu yang melakukan tes lab berikutnya," ucapnya.

Mantan Menteri Sosial ini mengaku telah mengajukan permintaan ke Kementerian Kesehatan. Kini tengah menunggu sejumlah sarana prasarana penunjang laboratorium pendeteksian Covid-19 Omicron, mulai reagen SGTF (S Gen Target Failure) yang merupakan skrinning sampel hingga beberapa alat lain yang sudah disampaikan ke Kemenkes.

"Reagen kita menunggu. Ada reagen STGF yang itu PCFR bisa mengidentifikasi vacrian omicron. Jadi beberapa alkes, lab, reagen juga kita sedang menunggu. Kemenkes sedang melakukan pengadaan reagen untuk bisa melakukan deteksi varian Omicron," katanya.

Hingga Minggu 16 Januari 2022 ada 8 kasus Omicron di Jawa Timur yang terdeteksi dari lab di Unair. Tiga di antaranya merupakan anak di bawah usia 5 tahun. Kemudian ada satu kasus terdeteksi di Malang. Perempuan berusia 29 tahun inisial LI itu diduga tertular dari suaminya yang bekerja di Surabya.

 


(ADI)

Berita Terkait