Fakta Baru Meninggalnya Bayi dari Ibu Covid-19 di Jombang

Dokumen Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang baru diterima DPRD Jombang Dokumen Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang baru diterima DPRD Jombang

JOMBANG: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur  mengungkap  fakta baru terkait  penyebab kematian bayi dari seorang ibu suspect covid-19,  beberapa pekan lalu.

Berdasarkan  dokumen Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang baru diterima DPRD Jombang,  poin penting dalam kasus meninggalnya bayi perempuan anak kedua dari Dewi Ristarahma Indayati,  warga asal Desa Gedangan,  Kecamatan Sumobito ini  lantaran tidak ada upaya dari bidan Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RSPMC)  menolong proses persalinan.

“ Ada fakta baru berisi tiga poin penting. Salah satunya proses persalinannnya di rumah sakit tidak ditangani tenaga medis, “ ujar Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Masud Zuremi.

Tak itu saja,  surat klarifikasi Dinas Kesehatan Jatim bernomor 440/ 9487/ 102.2/ 2020 juga menyebutkan penyebab kematian bayi tersebut karena pihak rumah sakit gagap menerima pasien dengan suspect covid-19.

“Sehingga perawat yang bertugas masih harus berkoordinasi dengan bidan yang berada di kamar bersalin hingga menyebabkan keterlambatan pertolongan persalinan, “ ujarnya.

Atas fakta baru ini, Masud meminta pihak kepolisian bisa turun tangan untuk menyelidiki. Sebab,  dari penyelidikan kepolisian bisa diketahui apakah ada kelalaian yang disengaja atau tidak dari pihak rumah sakit.

Rencananya,  pihak DPRD akan segera memanggil kembali Dinas Kesehatan Jombang untuk membuka seluruh hasil audit secara transparan. 

“Kasus ini merupakan kasus yang harus menjadi pembelajaran pada setiap rumah sakit hingga masyarakat secara luas ditengah pandemi covid-19 saat ini, “ ucapnya.

Diketahui, kasus kematian bayi akibat terlantar ini terjadi di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RSPMC) Jombang terjadi pada 8 Agustus lalu.  Bermula saat Dewi Ristarahma Indayati,  warga asal Desa Gedangan,  Kecamatan Sumobito, Jombang  melakukan persalinan.

Karena hasil rapid test dinyatakan reaktif covid-19, pasien kemudian dibawa ke ruang isolasi. Namun karena tidak ada dokter yang datang pasien kemudian melahirkan bayi sendiri tanpa bantuan medis hingga sang bayi dinyatakan meninggal dunia.


(TOM)

Berita Terkait