Duh, Minyak Goreng Satu Harga di Kabupaten Malang Belum Merata

Salah satu pedagang di Pasar Singosari, Hosimah. Salah satu pedagang di Pasar Singosari, Hosimah.

MALANG: Progam minyak goreng satu harga ternyata belum merata di Kabupaten Malang. Ditemukan sejumlah pasar, mayoritas minyak goreng masih dijual di atas Rp 14.000 per liter.

Salah satu pedagang di Pasar Kepanjen, Ahmad Firli Kamal  mengaku masih menjual minyak curah seharga Rp20 ribu per kilogram. Ia mengaku untuk minyak goreng kemasan di pasarnya pun masih dijual dengan harga Rp 19 ribu per liter.

"Untuk harga minyak kemasan, masih berkisar Rp19 ribu per liter atau setara dengan satu liter minyak curah," katanya, Kamis, 20 Januari 2022.

Firli, menerangkan, harga minyak goreng mulai naik sejak Desember 2021. Padahal sebelumnya, harga minyak goreng baik kemasan maupun curah berkisar antara Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per liter.

BACA: Jangan Panik! Khofifah Pastikan Stok Minyak Goreng Aman

"Minyak goreng satu harga masih belum ada pemberitahuan baik dari toko grosir atau dari pemerintah. Kalau kami menurunkan pastinya kami akan rugi," ungkap dia.

  Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Singosari, Hosimah, mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga Rp19 ribu per liter. Harga itu dipatok menyesuaikan harga tengkulak.

“Di pasar harga belum ikut (perubahan) yang Rp14 ribu, malah naik semua sekarang itu sejak akhir tahun lalu,” katanya.

Hosimah menerangkan, harga minyak goreng dalam kondisi normal, berkisar Rp10 ribu per liter. Namun, minyak goreng dengan merek bagus, diakuinya bisa lebih mahal Rp2.000 sampai Rp3.000.

“Belum ada survei dari dinas tentang harga minyak ini. Kalau dulu misal ada perubahan harga, dinas itu langsung turun ke pasar,” terang dia.

 


(TOM)

Berita Terkait