Hari Pahlawan, PT KAI Sediakan 11.000 Tiket Jarak Jauh Gratis untuk Nakes, Guru dan Veteran

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : PT Kereta Api Indonesia (KAI) membagikan 11.000 voucher gratis tiket KA Jarak Jauh kepada tenaga kesehatan (nakes), guru dan veteran. Fasilitas khusus itu disiapkan PT KAI dalam rangka menyambut Hari Pahlawan.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, khusus untuk Daop 8, disediakan 2.206 voucher tiket KA Jarak Jauh gratis. Voucher tersebut dapat digunakan untuk periode keberangkatan 8 hingga 30 November 2021 mendatang.

"Ini merupakan bentuk penghargaan KAI kepada para pahlawan yang telah berjuang kepada masyarakat baik di masa pandemi maupun di masa kemerdekaan," katanya, Senin 8 November 2021.

Luqman mengatakan, program ini merupakan kelanjutan dari program serupa di tahun 2020. "Berkat antusiasme masyarakat yang tinggi, tahun ini KAI menambah jumlah voucher yang disediakan," ujarnya.

Baca Juga : Duh, Ribuan Buku Nikah Dicuri untuk Kawin Kontrak

Melalui program ini, kata dia, KAI hanya menggratiskan tiket KA-nya saja melalui voucher yang diberikan. Adapun untuk biaya rapid test antigen sebesar Rp45.000 jika dilakukan di stasiun, menjadi tanggung jawab pengguna voucher. Jumlah voucher yang disediakan di tiap KA per tanggal terbatas.

"Tiket KA yang sudah dicetak tidak dapat diubah jadwalnya," terangnya.

Voucher dapat diambil mulai 7 hingha 29 November 2021 di loket atau customer service pada stasiun Surabaya Gubeng. Voucher hanya berlaku untuk KA keberangkatan dari wilayah pengambilan voucher. Di Daop 8 Surabaya, lokasi pengambilan voucher berada di Stasiun Surabaya Gubeng.

"Voucher hanya berlaku untuk KA keberangkatan dari Daop 8 Surabaya. Terdiri atas KA Argo Bromo Anggrek, Argo Wilis, Gajayana, Bima, Sembrani, Turangga, Jayabaya, Ranggajati, Wijaya Kusuma, Malabar, Harina, Dharmawangsa Ekspres, Sancaka, dan Kertajaya," tuturnya.

Saat pengambilan voucher, calon pelanggan harus menunjukkan identitas asli dan fotocopy identitas atau surat keterangan yang menunjukkan mereka adalah guru, tenaga kesehatan, dan veteran. Selama program berlangsung, satu identitas hanya berhak untuk satu voucher atau satu kali perjalanan.

"Pengambilan voucher tidak dapat diwakilkan kecuali untuk veteran," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait