Menikmati Manisnya Labu Madu Hasil Budidaya Pemuda Desa

Agrowisata labu madu Pasuruan menjadi ajang swafoto pengunjung (Foto / Metro TV) Agrowisata labu madu Pasuruan menjadi ajang swafoto pengunjung (Foto / Metro TV)

PASURUAN : Berawal dari iseng, sejumlah pemuda di Desa Pleret, Pohjentrek, Pasuruan sukses membudidaya tanaman labu madu. Saat ini, labu yang ditanam di atas lahan seluas satu hektar ini menjadi agrowisata yang banyak dikunjungi. 

Di lokasi ini, pengunjung dapat memetik labu madu langsung dari pohonnya. Tak hanya itu, mereka juga dapat melakukan swafoto serta diberikan edukasi tentang cara budidaya labu madu dan manfaatnya.

Kelebihan labu berbentuk seperti kacang tanah ini memiliki citarasa manis dengan tekstur yang lembut. Agrowisata buah dengan nama latin cucurbita moschata ini menjadi merupakan lokasi baru dan pertama kali di Pasuruan.

"Harganya juga cukup terjangkau, Rp 15 ribu per kilonya," kata Muhammad Alfian, salah satu penggagas agrowisata labu madu. 

Di lokasi agrowisata labu ini para pemuda desa juga memberikan fasilitas lain yakni perahu bebek pancal dan perahu kano. Fasilitas ini juga digunakan pengunjung untuk bersantai setelah berkunjung ke lokasi agrowisata labu madu.

Menurut Alfian awalnya budidaya labu madu ini merupakan keisengan atau coba-coba saja. Setelah tumbuh besar, tanpa disengaja banyak warga yang datang untuk melihat madu labu yang ditanam para pemuda desa. 

"Dari sinilah kemudian kami berinisiatif menjadikan lokasi tanaman labu madu tersebut menjadi agrowisata," katanya. 

Sementara itu, salah satu pengunjung agrowisata labu madu, Laily Hidayati mengaku sengaja datang ke lokasi agrowisata labu madu karena penasaran. 

"Saya dikasih tahu dari teman tentang labu madu ini. Labu ini bentuknya unik dan rasanya yang manis," katanya.  
 


(ADI)

Berita Terkait