Ribuan Wisatawan Ramaikan Festival Durian di Trenggalek

Panitia membagikan durian kepada peserta gelaran Internasional Durio Festival 2024 di Desa Wisata Durensari, Trenggalek, Jawa Timur pada Minggu (21/4/2024). (ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko) Panitia membagikan durian kepada peserta gelaran Internasional Durio Festival 2024 di Desa Wisata Durensari, Trenggalek, Jawa Timur pada Minggu (21/4/2024). (ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko)

Trenggalek: Ribuan wisatawan dari berbagai daerah dan sejumlah mancanegara ikut menikmati durian gratis dalam acara Internasional Durio Festival 2024 yang digelar oleh masyarakat Desa Wisata Durensari, Trenggalek, Jawa Timur pada Minggu, 21 April kemarin.

Ribuan durian yang disusun menyerupai tumpeng raksasa atau tumpeng besar setinggi tiga meter dibagikan secara gratis kepada para pengunjung dengan sistem kupon. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan tumpeng durian yang berukuran lebih kecil sebelumnya diarak keliling desa dengan seremoni adat Jawa tradisional hingga sampai di lokasi agrowisata Watulawang.

Rangkaian acara bertajuk “metro durian” dipandu oleh tokoh adat setempat dan dipimpin langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin diiringi jajaran Forkopimda setempat. Bupati Nur Arifin juga secara langsung terlibat dalam pemandian durian dan penanaman bibit durian lokal hasil persilangan durian unggul setempat.

"Metri atau sedekah selamatan durian sendiri dilakukan dalam rangka mengembalikan kembali adat istiadat yang dilakukan para pendahulu. Bersedekah hasil bumi dalam hal ini buah durian," ucap Bupati Nur Arifin dikutip dari Antara, Senin, 22 April 2024.

Gelaran festival durian tahun ini diketahui sedikit mundur dari jadwal yang direncanakan sebelumnya karena panen raya bersamaan dengan bulan Ramadan.

"Terima kasih sekali bisa terselenggara. Harusnya Ramadhan kemarin, tapi karena panen raya bertepatan Ramadhan, akhirnya agak mundur," tuturnya.

Namun, panitia dan masyarakat adat sepakat untuk menggelar festival durian setelah Lebaran Ketupat.

"Alhamdulillah, kenduri durian akhirnya tetap bisa berjalan dengan lancar. Ini semua berkat dukungan dari pemerintah provinsi, kemudian dari PT. Astra dan kemudian beberapa sponsorship, masyarakat, LMDH dan petani-petani yang bersedekah durian, saya terima kasih," ucap bupati.

Ia juga menjelaskan konsep festival durian yang bertema “metri duren” atau “kenduri durian” ini adalah mengembalikan adat Kejawen (Jawa), yaitu bagaimana masyarakat di kawasan agrowisata durian bersedekah dari hasil panennya.

"Termasuk juga upacara metri, bagaimana cara menanam. Ini juga ada pesan lingkungannya bahwa ketika kita menjaga alam, alam akan memberikan kita rezeki, salah satunya buah-buahan," katanya.

Selain itu, salah satu tujuan dari penyelenggaraan IDF 2024 adalah agar dapat lebih mengenalkan Desa Wisata Durensari sebagai produsen durian terbesar se-Asia Tenggara. Desa Wisata Durensari pun telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai International Durio Forestry (IDF) atau hutan durian dengan luas 650 hektare.


(SUR)

Berita Terkait