Imbas PMK, Produksi Susu Sapi di Malang Menyusut

Ilustrasi Ilustrasi

MALANG: Sekitar 14 ribu hewan ternak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).  Rata-rata hewan ternak yang terinfeksi PMK adalah sapi perah.

"Dari jumlah tersebut, ada 850 hewan ternak yang mati. Yang terkena PMK ini rata-rata sapi perah. Sehingga Insyallah sapi pedaging, kita masih aman," kata Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Selasa, 28 Juni 2022.

Didik menerangkan sapi yang mati dipastikan menyebabkan kerugian. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang hingga saat ini masih belum menghitung total kerugian yang dialami akibat wabah ini

"Akibat PMK ini sebenarnya dengan 850 yang mati dikalikan rata-rata itu dengan Rp40 juta itu sudah ketemu hasilnya," imbuhnya.

BACA: 29 Bayi Komodo Menetas di KBS

Selain itu, Didik mengaku kerugian juga terjadi pada produksi susu di Kabupaten Malang. Sebab, mayoritas hewan ternak yang terpapar PMK adalah sapi perah.

"Produksi susu ini yang luar biasa. Artinya ada pengurangan. Jika produksi susu kita ini yang awalnya 20 liter per hari, itu ada penyusutan bagi yang sakit, hampir 50 persen," ungkapnya.

Didik mengatakan wabah ini menurunkan perekonomian. Sebab, Kabupaten Malang didominasi sapi perah.

Didik menerangkan keberadaan hewan ternak sendiri memiliki dua fungsi bagi para peternak, yakni sebagai mata pencaharian dan tabungan bagi peternak itu sendiri.

"Maka kami Pemkab Malang support semaksimal mungkin. Karena ini ada dua yang harus diamankan, secara perekonomian jangan sampai mereka lumpuh, kemudian tabungan mereka harus diselamatkan," ucap Didik.

 


(TOM)