Gagal Ginjal Misterius pada Anak Merebak, Surabaya Waspada!

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Pemerintah Kota Surabaya mulai mewaspadai penyakit gagal ginjal misterius yang telah menjangkiti 131 anak di Indonesia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, hingga saat ini di daerah setempat belum tercatat adanya pasien anak mengidap penyakit gagal ginjal misterius.

Meski demikian, apabila ditemukan adanya kasus tersebut, segera dilakukan penanganan di RSUD Dr Soewandi dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya.

"Semoga di Surabaya tidak ada, karena kami sudah antisipasi. Jika itu terjadi maka pengobatannya kita lakukan di RSUD Soewandi dan BDH," kata dia, 15 Oktober 2022.

BACA: Hebat, Siswa MAN 2 Kota Kediri Buat Alat Pendeteksi Diabetes Lewat Air Liur

Cak Eri, sapaan lekatnya itu, menjelaskan, jika terdapat penemuan kasus tersebut jaminan biaya rumah sakit bagi pasien KTP Surabaya ditanggung Pemkot Surabaya melalui program Universal Health Coverage (UHC) atau kerja sama Pemkot Surabaya dan BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis.

"Surabaya sudah memiliki BPJS melalui program UHC, artinya sudah ditanggung semua. Pembiayaan untuk cuci darah dapat ditanggung dengan BPJS, kalau itu sudah KTP Surabaya, itu gratis," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan hingga saat ini belum ada laporan kasus terkait penyakit gagal ginjal misterius yang menyerang warga setempat.

Meski demikian, pihaknya terus meningkatkan upaya promosi kesehatan melalui sosialisasi kepada masyarakat terkait kewaspadaan terhadap penyakit gagal ginjal misterius melalui puskesmas di seluruh Kota Surabaya.

"Memantau perkembangan kasus penyakit gagal ginjal misterius melalui portal informasi resmi satu pintu, yaitu WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut melalui pengamatan dan deteksi dini di fasilitas pelayanan kesehatan," terangnya.

Ia menambahkan para orang tua di Kota Surabaya harus tetap tenang dan waspada terhadap penyakit tersebut yakni dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi, yang tinggi kalori dan protein.

Jika ada keluarga yang sakit, diharapkan segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan untuk memperoleh pengobatan dari dokter.

"Selalu mengecek tanggal kedaluwarsa obat/makanan sebelum dikonsumsi dan segera melaporkan jika ada keluarga yang mengalami gejala suspek gagal ginjal misterius. Terutama untuk usia di bawah 18 tahun dengan demam 7-14 hari atau jika ada gangguan pada proses urinaria dan pembengkakan pada bagian-bagian tubuh tertentu," jelasnya.

 


(TOM)

Berita Terkait