KPU Surabaya Gelar Lomba Maskot Hingga Jingle Sosialisasikan Pilkada 2024

Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Subairi, menyosialisasikan lomba maskot, jingle, dan mars di kantor KPU setempat pada Rabu, 8 Mei 2023. Foto: ANTARA-Ananto Pradana Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Subairi, menyosialisasikan lomba maskot, jingle, dan mars di kantor KPU setempat pada Rabu, 8 Mei 2023. Foto: ANTARA-Ananto Pradana

Surabaya: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mengadakan lomba membuat maskot hingga lagu khusus atau disebut dengan istilah jingle untuk kebutuhan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024. Kriteria desain utama maskot yang dibikin harus memuat identitas khas dari wilayah setempat, misalnya Monumen Tugu Pahlawan dan patung suro dan boyo.

Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Subairi, menjelaskan detail komposisi desain dari segala sisi juga menjadi perhatian yang penting dalam pembuatan maskot.

"Maskot itu dicetak sebagai boneka, badut, maupun gantungan kunci, makanya harus detail supaya bisa maksimal hasilnya," kata Subairi dikutip dari Antara, Rabu, 8 Mei 2024.

Untuk karya berbentuk lagu yang bertema “Memilih untuk Surabaya” disyaratkan berdurasi 30 detik dalam format dokumen MP3 ataupun WAV. Satu karya maskot dan lagu yang terpilih akan diarak masuk ke 31 kecamatan untuk menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada Surabaya 2024.

"Ini sebagai langkah sosialisasi, sehingga caranya tidak monoton, seperti tanya jawab dan tatap muka saja," ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, KPU Kota Surabaya menerapkan mekanisme yang ketat dalam proses kurasi lomba maskot Pilkada 2024. Terutama untuk mencegah pembuatan karya dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Salah satu juri lomba maskot, mars, dan jingle Pilkada Surabaya, Wahyu Kokkang, mengatakan setiap karya berupa desain maskot dan lagu yang dikirimkan oleh peserta akan langsung dinilai. Mereka juga akan melakukan proses investigasi untuk mengetahui orisinalitas karya tersebut.

"Kalau penilaian tidak cepat nanti bisa menumpuk di akhir, belum lagi harus mengunduh karya yang dikirimkan dan otomatis waktunya bisa semakin lama," ucap dia.

Lomba kali ini juga menerapkan mekanisme baru, yakni panitia tidak membatasi asal peserta. "Kalau dulu maksimal Jawa Timur yang dibuktikan dengan KTP, tetapi saat ini pesertanya Nasional supaya banyak yang ikut," tutur dia.

KPU Kota Surabaya menetapkan batas akhir pengumpulan karya pada 20 Mei 2024. Karya dapat dikirimkan melalui email parmas.surabaya@gmail.com dan pemenang akan diumumkan pada 23 Mei 2024.


(SUR)

Berita Terkait