SURABAYA: Tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menerima sedikitnya 40 sampel swab dari warga Madura yang dikirim petugas dari pos penyekatan Suramadu. Sampel tersebut diteliti dan dicermati dengan whole genome sequencing.
Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih mengatakan, sejak dikirim ke Laboratorium Institut of Tropical Disease (ITD) Unair Surabaya dua hari lalu, tim peneliti sudah mulai mencermati spesimen dari Bangkalan.
"Penelitian sampel swab dilakukan tim peneliti dengan serangkaian proses yang diperlukan. Hasil whole genome sequencing dari sampel Bangkalan baru bisa diumumkan pada Sabtu atau Minggu, " ujarnya, Kamis 10 Juni 2021.
BACA: Ngeyel! Tolak Swab, Pria Madura Tantang Petugas Penyekatan Suramadu
Di sisi lain, Nasih menegaskan temuan varian covid-19 B-117 yang ditemukan tim peneliti Unair dari spesimen warga Bangkalan, bukan spesimen dari lonjakan kasus yang ada di Kabupaten Bangkalan. Namun merupakan sampel yang masuk pada 12 Mei 2021.
Nasih menambahkan, hasil whole genome sequencing yang baru diumumkan tim peneliti Unair bukan sengaja bertepatan dengan kasus yang sedang tinggi di Bangkalan hingga menjadi perhatian nasional.
"Proses untuk menganalisa strain suatu virus membutuhkan waktu yang panjang dan lama. Sampel varian alpha covid-19 tersebut berasal dari spesimen pekerja migran Indonesia (PMI) yang memang harus dites swab antigen dan swab PCR sebelum kembali ke daerah asalnya masing-masing, " ujarnya.
Setelah diketahui positif, lanjut Nasih, mereka juga harus diisolasi secara terpusat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya. Sehingga kecil kemungkinan terjadi penularan di kampung halaman mereka.
(TOM)