Reaktif Covid-19, Bumil Lahiran Tanpa Bantuan Nakes hingga Bayi Meninggal

Bayu Kurniawan menunjukkan foto anaknya yang meninggal di rumah sakit Medika Pelangkap Center (Foto / Metro TV) Bayu Kurniawan menunjukkan foto anaknya yang meninggal di rumah sakit Medika Pelangkap Center (Foto / Metro TV)

JOMBANG : Seorang ibu hamil di Kabupaten Jombang, Jawa Timur harus kehilangan sang bayi saat menjalani persalinan di rumah sakit. Bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia karena  sang ibu tidak dapat pertolongan dari tenaga medis usai dinyatakan reaktif covid-19.

Duka masih menyelimuti keluarga pasangan suami istri (Pasutri), Bayu Kurniawan dan Dewi Ristarahma Indayati di kediaman di Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang. Pasutri ini, masih nampak bersedih usai putri keduanya dinyatakan meninggal dunia saat persalinan. 
 
Rasa kecewa pasutri ini juga tak bisa dipendam karena persalinan bayi mereka tak mendapatkan pertolongan dari tenaga medis sebuah rumah sakit swasta. Alasannya, sang ibu sempat dinyatakan reaktif covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

Menurut orang tua bayi, peristiwa itu terjadi saat sang istri di bawa ke rumah sakit Pelengkap Jombang pada Selasa dini hari.  Di ruang IGD sejumlah perawat melakukan rapid test dengan hasil reaktif covid-19. 
 
Pasien lantas dibawa ke ruang isolasi dengan kondisi ketuban pecah. Selama di ruang isolasi tidak ada dokter yang memeriksa hingga sang bayi kemudian lahir sendiri tanpa bantuan nakes. 

"Tidak ada perawat, bayi keluar ibu saya mengetuk ruangan perawat dan perawatnya itu tidak ada yang kelaur sama sekali. baru setengah jam, setelah anak saya keluar bidan baru datang. dokter pun hanya melihat dari jendela," ungkap Bayu, 

Puncaknya, selang setengah jam bayi kemudian dinyatakan meninggal dunia. Padahal, pihak keluarga saat itu terus meminta dokter datang dan sama sekali tidak direspon. 

Sementara, pihak rumah sakit Pelengkap Medika Center mengaku sudah memberikan pelayanan maksimal pada pasien. Pasien yang dalam masa observasi, kemudian meninggal dunia karena terjadi proses kelahiran cepat dibanding kasus biasanya. Pihak rumah sakit juga mengaku akan memperbaiki pelayanan pada para pasien selanjutnya. 

"Sedangkan dalam kasus ini kami masih menunggu hasil audit maternal perinatal yang dilakukan Dinas Kesehatan," ungkap direktur rumah sakit Medika Pelangkap Center, dr Galih

"Intinya kami sudah berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan. Dari UGD sampai kamar darusasalam (isolasi). nah pasien ini masih dalam obeservasi. Ini proses kelahiran cepat yang terjadi, bayi kemudian dinyatakan meninggal dunia. Kami sudah berusaha maksimal, mungkin kalau ada kekurangan itu bagian dari catatan kami untuk memperbaiki pelayanan,” pungkasnya.  


(ADI)

Berita Terkait