Khofifah Mengisi Waktu dengan Nonton Drakor, Ini Judulnya

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat menonton drakor saat isolasi mandiri (Foto / Istimewa) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat menonton drakor saat isolasi mandiri (Foto / Istimewa)
SURABAYA : Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengisi waktu isolasi mandiri dengan berbagai aktivitas. Salah satu kegiatannya menonton drama Korea alias drakor berjudul Start-Up. Bahkan, drakor ini menjadi salah satu tontonan favorit mantan Mensos tersebut.

Bukan tanpa alasan, Khofifah menyukai drakor yang memiliki 16 episode itu. Menurutnya, Start-Up memotivasi anak muda untuk mengejar kesuksesan di era digital ekonomi. Diketahui, Start-Up drakor yang menceritakan lika-liku kehidupan anak muda dalam merintis bisnis.

Dibintangi Nam Joo Hyuk, Suzy, dan Kim Seon Ho, Start Up memiliki plot cerita yang menarik dan sangat cocok ditonton berbagai generasi terutama anak muda.

"Saya sempat nonton. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film itu. Mulai dari soal kegigihan dalam berjuang, kerja keras dan kejujuran, kerja sama, berani ambil risiko, pentingnya investasi, dan lain sebagainya," kata Khofifah, Senin 4 Januari 2020.

Khofifah mengaku, jarang sekali nonton film termasuk drakor. Namun, jika alur ceritanya bagus dan menginspirasi, dia akan menyempatkan diri untuk menonton. Drakor dengan tema tertentu, kata Khofifah, menjadi salah referensi menuju kemajuan Jatim. Inspirasi Start-Up misalnya, sangat signifikan untuk mendorong milenial Jatim terus berusaha dengan kerja keras dan profesional.

"Drakor tidak melulu soal cinta dan romansa. Banyak genre lain yang juga punya cerita dan pesan moral yang kuat. Salah satunya ya ini, Start-Up," ujarnya.

Khofifah menyebut, saat ini Pemprov Jatim tengah berupaya membangun sebuah kawasan yang mirip Sandbox, yang dalam drakor “Start Up” disebut sebagai Silicon Valleynya Korea Selatan. Sandbox digambarkan sebagai wadah untuk para calon pengusaha mendapat bimbingan dari senior, investor, dan kantor untuk mengembangkan usaha rintisan.

"Saat ini ada private sector di Jatim yang tengah membangun KEK (kawasan ekonomi khusus) Singhasari di Kabupaten Malang. Saya berharap, KEK ini menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia. Tentunya melalui pendekatan integrated digital ecosystem (ekosistem digital yang terintegrasi)," katanya.

Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyebut, KEK Singhasari adalah KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Keberadaan Techno Park di kawasan tersebut, akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat agar bisa memanfaatkan teknologi informasi.

"Semoga nantinya dari KEK Singhasari ini akan lahir unicorn-unicorn baru Indonesia dari Jatim," ujarnya

 


(ADI)

Berita Terkait