Menjijikan Tapi Mahal, Tokek dan Cicak Laku Keras di Hongkong

Kumbang tanduk dari Indonesia diminati pasar di Jepang. (metrotv) Kumbang tanduk dari Indonesia diminati pasar di Jepang. (metrotv)

SIDOARJO: Kerap dianggap hewan menjijikan,  cicak, tokek dan kumbang tanduk ternyata laku keras di pasar internasional. Harganya juga tidak murah, seekor tokek misalnya, dibandrol Rp 250 ribu.

Taiwan dan Jepang menjadi dua negara paling banyak mengimpor ketiga hewan ini. Di sana, cicak dan tokek kering dijadikan  bahan baku obat alternatif yang bisa mengobati aneka penyakit. Sementara kumbang tanduk diminiti untuk hiasan gantung.

Koordinator Bidang Karantina Hewan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Cicik Sri mengatakan cicak kering bisa mengobati penyakit asma, sakit kulit, membantu mengatasi wasir, membantu pencernaan hingga mengobati kanker.

"Tokek juga memiliki manfaat bagi kesehatan, hampir sama dengan cicak kering, daging tokek juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya.  

Sementara kumbang tanduk disukai warga Jepang untuk dijadikan hiasan gantung karena bentuknya yang unik. Namun ada kabar kumbang tanduk juga dijadikan binatang aduan lantaran ekspornya dalam bentuk hidup.   

Nilai ekonomis tiga binatang ini juga sangat fantastis.Tak mengherankan ekspornya sangat menjanjikan. Cicak kering misalnya, bisa dijual Rp 250 ribu per kilogramnya.

Sementara tokek bisa dijual sekitar Rp 250 ribu  per ekor, tergantung ukuran. Sementara kumbang tanduk dijual rata-rata dengan harga Rp 50 ribu  per ekor.

"Kebutuhan akan tiga binatang ini terus meningkat.  Berapapun besar pasokan ekspor tiga binatang ini akan ditampung oleh pihak negara importir, " ujarnya.

 


(TOM)

Berita Terkait