Honorer Dihapus, Wali Kota Surabaya Tak Akan Biarkan Jadi Pengangguran

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, angkat bicara terkait penghapusan tenaga honorer pada 28 November 2023. Eri bertekad tenaga honorer di Pemkot Surabaya tetap akan bekerja, namun dengan sistem kontrak.

"Ketika nanti honorer dihapus, maka kami akan berupaya agar mereka tetap bekerja, namun dikontrak sesuai pekerjaannya," kata Eri di Surabaya, Rabu, 15 Juni 2022.

Eri mengatakan dirinya tidak ingin penghapusan honorer menjadi PR baru Pemkot Surabaya. Sebab kata Eri penghapusan tenaga honorer berpotensi menambah jumlah pengangguran.

Meski demikian Eri menyatakan akan memberlakukan kebijakan baru Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo, sesuai SE penghapusan tenaga honorer pada 28 November 2023 mendatang.

BACA: 3 Jembatan Gantung di Jatim Selesai Dibangun, Telan Rp 9 Miliar

Saat ini, lanjut Eri, Pemkot Surabaya tengah menghitung nilainya dan berkoordinasi dengan MenPan-RB, agar tenaga honorer tetap bisa bekerja kontrak. Misalnya, mereka bisa bekerja sebabai tenaga survei, penyapuan, dan bidang lainnya sesuai kebutuhan Pemkot.

"Surabaya ini butuh untuk tenaga penyapuan, pengerukan saluran, tenaga survei. Nanti kami katakan bahwa mereka akan dikontrak sesuai dengan kebutuhan," ungkapnya.

Eri mengaku sedih jika angka penghapusan honorer menambah pengangguran di Surabaya. Apalagi mereka juga butuh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. "Kalau saya secara pribadi bagaimanapun mereka adalah keluarga saya di Kota Surabaya. Salah satu untuk mencegah pengangguran adalah pekerjaan," ujarnya.

 


(TOM)