Terjun ke SMK, 5 Dosen Unusa Ajarkan Pengecatan Gram

Sejumlah siswa SMK  Kesehatan Bina Husada Surabaya tengah mempraktekkan pengecetan gram yang diajarkan dosen Unusa Surabaya (Foto / Hum) Sejumlah siswa SMK Kesehatan Bina Husada Surabaya tengah mempraktekkan pengecetan gram yang diajarkan dosen Unusa Surabaya (Foto / Hum)

SURABAYA : Lima dosen Unusa menggelar workshop dan pelatihan quality control pengecatan gram di SMK Kesehatan Bina Husada Surabaya. Workshop ini diadakan sebagai pengabdian masyarakat (Pengmas) dan salah satu upaya dalam membantu siswa SMK dalam memahami dalam mewarnai cat gram serta quality control pengecatan gram, sebagai salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa SMK kesehatan.

"Informasi yang kami peroleh dari sekolah, selama pandemi siswa hanya sekali melakukan praktikum, jadi dalam kegiatan ini kami mulai mengajarkan sekaligus praktik bersama siswa dengan dibimbing oleh mahasiswa serta dosen," kata salah satu dosen Pengmas, Endah Prayekti, Selasa 15 Juni 2021.

Selain Endah, pengmas ini juga diikuti empat dosesn lain yakni Marinda Dwi Puspitarini, Yauwan Tobing Lukiyono, Thomas Sumarsono, dan Ary Andini, Pengmas ini juga dibantu oleh beberapa mahasiswa dari Prodi D4 Analis Kesehatan.

Menurut Endah siswa SMK ini sudah mengetahui pengecatan gram akan tetapi belum mengetahui bagaimana cara quality cantrol gram. "Jadi kami memberikan pelatihan ini sehingga nantinya ilmu ini akan bermanfaat jika siswa ini berkerja di laboratorium," ungkapnya.

 BACA JUGA : Remaja di Surabaya Segera Divaksinasi, Ini Syaratnya

Pengecatan gram merupakan metode untuk mengkategorikan bakteri ke dalam dua kelompok besar, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif. Kedua kelompok bakteri ini dikategorikan berdasarkan sifat kimia dan sifat fisik dinding sel mereka.

"Penentuan hasil gram bakteri membantu untuk proses diagnosis adanya infeksi pada sampel klinis," terangnya.

Sementara itu, Kepala Program Keahlian SMK Kesehatan Bina Husada Surabaya, Ayu Kumala Sari menyambut baik adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Unusa ini. “Siswa banyak yang lupa dengan pengecatan gram sehingga seminar dan pelatihan ini sebagai refresh pelajaran tersebut. Terlebih siswa yang ikut ini nantinya juga akan berangkat magang atau PKL (Praktik Kerja Lapangan) jadi sangat bermanfaat sekali pelatihannya," bebernya.

Dengan pelatihan ini, Ayu yakin siswa akan lebih bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh dosen Unusa. "Cara penyampaian dosen praktis dan menyenangkan, sehingga membuat siswa bisa lebih memahami pelajaran tersebut," ungkapnya.


(ADI)

Berita Terkait