Pasutri yang meninggal tersebut diketahui bernama M Fathoni dan Mardiana, warga Desa Randungenengan, Kecamatan Puri, Mojokerto dan Zulfikri Wahyu Nusakti, warga Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Kecelakaan bermula saat Fathoni dan Mardiana bermaksud ke rumah kerabatnya. Keduanya berboncengan sepeda motor. Pasutri ini melaju kencang dari arah selatan. Saat tiba di perempatan Tangunan, dari arah berlawanan datang sepeda motor yang dinaiki Zulfikri.
Braak, tabrakan pun tak bisa dihindari. Benturan keras membuat ketiga korban terpental. Dua di antaranya bahkan terpental hingga masuk saluran air. Sementara kedua motor hancur.
Suparto, saksi mata kejadian mengatakan, saat itu korban naik sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Tangunan menuju Randu Genengan. Sedangkan korban lainnya naik sepeda motor dari lawan arah juga dengan kecepatan tinggi.
"Suami dan istrinya dari arah selatan. Sedangkan korban satunya dari arah utara. Saat itu memang kondisi jalan sepi,” katanya.
Ketiga korban langsung dievakuasi oleh polisi, relawan PMI dan sejumlah warga ke RS Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto dengan dua mobil ambulans dan mobil polisi. Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi menemukan jejak pengereman, namun jaraknya sudah terlalu dekat. Salah satu sepeda motor diketahui telah dimodifikasi sehingga bisa melaju dalam kecepatan tinggi. Sementara itu adik korban yang datang ke lokasi nampak syok ketika diberitahu kakaknya menjadi korban tabrakan dan meninggal.
(ADI)
