Kemenkes: Korban Gempa Pulau Bawean Butuh Makanan Khusus Bayi hingga Ibu Hamil

Masyarakat korban gempa di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur masih tidur di halaman depan rumah karena khawatir guncangan kembali terjadi. ANTARA/HO-Puskris Kesehatan. Masyarakat korban gempa di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur masih tidur di halaman depan rumah karena khawatir guncangan kembali terjadi. ANTARA/HO-Puskris Kesehatan.

Surabaya: Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan kondisi masyarakat korban gempa di Pulau Bawean, Jawa Timur, terpantau baik. Mereka mengungsi di empat titik Kecamatan Sangkapura dan 15 titik di Kecamatan Tambak.

"Masyarakat hanya perlu perhatian untuk makanan khusus bayi, balita dan para ibu hamil. Obat-obatan, biskuit dan susu sudah disediakan tetapi masih butuh tambahan untuk menjangkau seluruh sasaran," ucap Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Sumarjaya dikutip dari Medcom.id pada Senin, 25 Maret 2024.

Sumarjaya mengucapkan bahwa saat ini warga masih tidur di halaman depan rumah karena khawatir akan gempa susulan. Mereka masuk hanya untuk masak dan ke toilet atau kamar mandi. Perlu diketahui bahwa sampai sekarang tenaga kesehatan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan di lapangan.

Pusat Krisis Kesehatan terus memantau keadaan kesehatan masyarakat di Pulau Bawean. Telah terpantuan sampai saat ini terdapat satu orang terserang diabetes, tiga darah tinggi, tiga sakit kepala, dua sakit perut, dan tujuh trauma. "Kami berharap ada bantuan relawan tenaga kesehatan dari berbagai pihak,” tutur Sumarjaya.

Sumarjaya mengatakan bahwa puskesmas, poskesdes, dan puskesmas pembantu akan siap siaga di lokasi masing-masingnya. Beberapa tim terjun ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakat yang berkumpul di pinggir jalan dan depan rumahnya masing-masing.

"Akses yang mudah ke lokasi pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan membuat masyarakat merasa lebih aman," papar Sumarjaya.

Koordinator Data dan Informasi Health Emergency Operation Center (HEOC), Anik Luthfiyah, memaparkan bahwa kerusakan bangunan dan peralatan yang terdampak gempa di RS Umar Mas’ud di Kecamatan Sangkapura untuk segera diidentifikasi.

"Kemungkinan ada yang bisa diperbaiki, ada juga yang harus diganti karena rusak parah. Saat ini para pasien yang dibawa keluar ruang perawatan, ditempatkan di selasar depan rumah sakit,” terang Anik Luthfiyah.

Dengan demikian, supaya daya tahan tubuh masyarakat terjaga pihaknya telah mengajukan permintaan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita ke Pemprov. 


(SUR)

Berita Terkait