Liga 1 Dibatalkan, Ini Imbasnya ke Persela Lamongan

Manager Persela Lamongan, Yunan Ahmadi (Foto / Metro TV) Manager Persela Lamongan, Yunan Ahmadi (Foto / Metro TV)
LAMONGAN : Para pemain serta perangkat pertandingan tim Persela Lamongan mengaku kecewa dengan dihentikannya kompetisi Liga 1 akibat pandemi covid-19. Sebab, hingga saat ini mereka menganggur tidak punya pekerjaan. Apalagi managemen Persela terpaksa merumahkan mereka.

Manager Persela Lamongan, Yunan Ahmadi mengatakan sejak penundaan Liga 1 tiga bulan lalu, klub-klub peserta liga 1 menghendaki kompetisi dihentikan. Pasalnya dengan dihentikan kompetisi manajemen bisa lebih fokus ke Liga 1 2021.

"Terkait kompetisi dihentikan di musim 2020 kemarin, kami merumahkan seluruh pemain, pelatih hingga perangkat pertandingan lain dan hingga saat ini masih belum pernah bertemu dengan pemain maupun pelatih Persela," ungkapnya.

Ia menambahkan managemen tidak bisa berbuat banyak dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemain dan pelatih. Dirinya tidak merekomendasi pemain mengikuti tarkam.

"Namun apabila ada tawaran dari klub lain meski dari luar negeri, kami mendukungnya," katanya.

Sementara itu, Kapten Tim Persela Lamongan Eki Taufiq, saat diwawancari lewat video call mengaku kecewa dengan keputusan PSSI yang menghentikan kompetisi. Pasalnya, dirinya serta pemain lain tidak mendapatkan masukan atau penghasilan untuk menghidupi keluarga.

"Kami kebingungan dan terus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan keluarga," ujarnya.

Apabila Liga 1 musim 2021 bergulir lagi, Managemen Persela mengaku akan menyiapkan sesuai kebutuhan tim. Namun, pihaknya berharap PSII lebih jelas lagi mengambil keputusan jika pandemi covid-19 belum berakhir kompetisi, sebaiknya dihentikan.

 


(ADI)

Berita Terkait