Lelah Menanti, Warga Ngawi Bikin Jembatan Darurat

Warga bergotong royong membuat jembatan darurat dari bambu/metrotv Warga bergotong royong membuat jembatan darurat dari bambu/metrotv

NGAWI: Puluhan tahun tidak punya jembatan, warga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terpaksa membuat jembatan dari bambu untuk menyebrangi Sungai Bengawan Solo. Mereka membuat jembatan darurat karena perahu penyeberangan rusak.  

Beberapa hari terakhir, mobilitas ribuan warga Desa Sidolaju dan Gembol Karanganganyar, Ngawi terganggu akibat rusaknya perahu yang digunakan untuk menyeberangi sungai Bengawan Solo.

Padahal, perahu tersebut menjadi sarana agar bisa ke sekolah, pasar dan fasilitas umum lainnya. Tanpa adanya perahu, warga harus memutar 8 kilometer hingga 10 kilometer. Diketahui, sedikitnya ada 2 ribu kepala keluarga terdampak.

BACA: Bandel, Warga Surabaya Masih Mencuci Rumen Hewan Kurban di Sungai

Tidak mau hanya berpasrah kepada keadaan, sejumlah warga berinisiatif membuat jembatan dari bambu yang membentang di sungai terpanjang di pulau jawa tersebut. Rencananya, jembatan dibuat dengan panjang kurang lebih 50 meter dengan lebar 2 meter.

Salah satu warga, Rokhim  mengungkapkan, jembatan itu dibuat dengan bambu seadanya bermodalkan swadaya masyarakat dan pemerintah desa.

"Kami sadar jembatan itu tidak berumur panjang, namun warga tetap mengusahakan membuat jembatan karena itu jalan satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini, " ujarnya, Rabu 28 Juni 2023.

Warga mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah untuk membuatkan jembatan permanen. Sehingga mereka tidak perlu khawatir saat menyebrang, baik ketika air surut maupun meluap.

"Jika ada jembatan permanen, warga  bisa lewat kapan saja tanpa khawatir perahu beroperasi atau tidak, " harapnya.


(TOM)