Ingin Sukses Berdagang? Yuk, Intip 10 Rahasia Rasulullah SAW dalam Berbisnis

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Dadali: Hampir setiap orang bermimpi untuk menjadi pengusaha yang sukses. Kebanyakan pekerja saat ini juga berharap bisa membanting setir untuk membuka usaha sendiri. Apalagi mengingat banyaknya peluang bisnis yang mencuat sejak pandemi covid-19 melanda dunia. 

Pemikiran untuk memiliki usaha sendiri biasanya muncul ketika kita merasa tidak nyaman untuk bekerja atas dasar arahan orang lain atau bisa jadi kita tidak menikmati jam kerja yang begitu baku. Tetapi, ada juga yang memulai usaha demi mendapatkan pemasukan tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Menyadari hal itu, di luar sana banyak motivator atau pemilik usaha yang akhirnya membagikan kiat sukses untuk berdagang maupun membuka usaha baru. Tetapi, tahukah kamu, kegiatan berdagang juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Rasulullah telah menjadi pebisnis yang sukses ketia usianya baru menginjak 25 tahun.

Baca juga: Ingin Dosanya Diampuni antara Dua Jumat? Yuk, Amalkan Surat Al-Kahfi

Ingin tahu bagaimana kunci sukses berdagang cara Rasulullah SAW? Bagi kalian yang berniat untuk memiliki usaha sendiri, berikut tips-tips berdagang ala Rasulullah SAW.

1. Diniatkan atas nama Allah SWT

Kita sering diingatkan untuk berniat sebelum melakukan segala hal aktivitas. Bahkan, dalam beribadah pun kita juga harus mengawalinya dengan niat. Sama halnya dengan kegiatan berdagang, Rasulullah meniatkan aktivitas itu atas nama Allah SWT. Bukannya, untuk melipatgandakan harta, mencari keuntungan sebanyak-banyaknya maupun untuk memikat seseorang.

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

2. Barang yang dijual harus memiliki kualitas bagus

Tentunya, kita menjual barang yang bisa memberikan manfaat bagi para pembeli. Jangan sampai, kita sengaja menjual barang yang terlihat bermanfaat tetapi ketika dibeli kemudian digunakan malah membuat rugi pembeli. Sayangnya, praktek ini sering kali dimainkan oleh para oknum yang tujuannya hanya mendapatkan keuntungan.

Kita harus bisa mencontoh pada Rasulullah SAW yang tidak pernah menjual barang cacat dan selalu menjaga kualiat barang dagangannya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Majah, Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah SAW berkata berikut.

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan.” (HR Ibn Majah).

3. Menghormati pelanggan

Di dunia bisnis, sering kita mendengar istilah ‘konsumen adalah raja’. Pelaku bisnis memang dituntut untuk meberikan yang terbaik untuk konsumennya karena tanpa pelanggan, bisnis tidak ada berjalan mulus.

Untuk itu, menghormati pelanggan merupakan poin penting untuk kelancaran bisnis. Hal ini juga diterapkan oleh Rasulullah SAW ketika berdagang. Ia tidak pernah mengecewakan ataupun membeda-bedakan pelanggan. Baik pelanggan itu berangkat dari elite bangsawan, orang biasa, atau budak, Rasulullah SAW selalu memperlakukan mereka sama. 

4. Harus jujur

Rasulullah SAW dikenal akan kejujurannya dalam berdagang. Ia selalu menjelaskan apa adanya tentang kondisi barang yang dijual. Berbuat nakal untuk mengurangi takaran timbangan agar mendapatkan untung lebih pun tidak pernah dilakukannya. Sebaliknya, Rasulullah SAW malah melebihkan timbangan untuk menyenangkan para pembeli. Tak heran jika beliau dianugerahi julukan Al-Amin, yakni seseorang yang bisa dipercaya.

“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan.” (QS Asy-Syuraa: 181-183).

5. Perluas pasar

Berbicara tentang bisnis, janganlah kalian hanya terjebak pada satu pasar. Rasulullah SAW selalu bervisi untuk mengekspansi bisnisnya. Ia tak berkutat pada satu atau dua pasar saja, melainkan memperluas jangkauan bisnisnya ke banyak wilayah. Inilah yang membuat reputasi dan pamor produk-produknya dikenal masyarakat luas.

6. Jangan berlebihan dalam mengambil keuntungan

Tak dimungkiri, setiap orang yang membuka usaha pasti mengharapkan untung yang banyak. Tetapi, perlu diingat kita tetap harus memikirkan pembeli dalam mengambil keuntungan.

Selama Rasulullah berdagang, ia akan menjawab para pembeli yang menanyakan modalnya. Berbeda dengan zaman sekarang yang menjadikan besaran modal sebagai rahasia. 

Baca juga: Setelah Ramadan, Apa yang Sebaiknya Umat Muslim Lakukan?

Rasulullah SAW bisa jujur kepada pembeli terkait modal yang dikeluarkan lantaran ia berdagang untuk mendapat berkah Allah SWT. Jadi, tidak hanya semata untuk materi. 

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat.” (QS Asy-Syuraa: 20).

7. Tidak menjatuhkan dagangan orang lain

Ketika ingin berdagang, hilangkanlah niat untuk menjelek-jelekan barang dagangan orang lain. Sebaiknya, jalankan aktivitas itu sesuai dengan ajaran agama Islam. Janganlah kalian menjatuhkan dagangan orang lain untuk tujuan agar konsumen lari menuju kita. Rasulullah SAW pernah bersabda.

“Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain.” (HR Muttafaq Alaih).

8. Menggaji karyawan tepat waktu

Perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan upah kepada para pekerjanya. Hal penting yang harus diingat mengenai hal itu, sebisa mungkin para pelaku usaha harus tepat waktu dalam memberikan upah. Menundanya sama saja kita tidak menghargai dedikasi yang telah diberikan para karyawan untuk usaha kita. Jadi berikan haknya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

“Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR Ibnu Majah).

9. Rajin beribadah

Ketika kegiatan berdagang mulai menyita waktu kita, bukan berarti kita boleh melewatkan ibadah. Seharusnya, kita tetap beribadah dan terus berdoa agar usaha yang dimiliki dapat berjalan dengan lancar.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QA Al Jumuah: 9-10).

10. Terus berjuang

Tak ada suatu hal pun yang bisa didapatkan secara instan. Salah satu kiat penting agar pedagang bisa sukses, yakni tidak mudah putus asa. Ketika kita sedang menekuni suatu usaha, lebih baik kita tidak selalu memikirkan ‘kapan sukses’. Tetapi, cobalah untuk lebih memikirkan ‘apa yang harus kita lakukan agar sukses’.

Meski di satu titik kita akan merasakan yang namanya lelah, itu sangatlah wajar. Namun, setelahnya kita harus bisa bangkit menjadi lebih kuat. Apalagi Rasulullah SAW selalu mengajarkan kita untuk terus semangat dan pantang menyerah.

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf: 87).


(SYI)

Berita Terkait