Kementan Pasang Pompanisasi di Lahan Kering untuk Menargetkan Tiga Kali Tanam Setahun

Petani Lamongan mengolah lahan tadah hujan.(MI/M Yakub). Petani Lamongan mengolah lahan tadah hujan.(MI/M Yakub).

Lamongan: Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin program pemasangan pompa air di lahan-lahan kering akibat El Nino kepanjangan. Salah satunya, di Kabupaten Lamongan Jawa Timur, tanah seluas 30 ribu hektare dari total 94.460 hektare mengalami kekeringan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengungkap lebih dari 2 juta hektare lahan kering di seluruh Pulau Jawa membutuhkan pompa air. Sekitar satu juta hektare di antaranya termasuk lahan Kabupaten Lamongan akan dipompa dari sungai sekitar.

"Kami bersama Dirjen SDA PUPR dan pihak terkait lain sudah merapatkan ini semua untuk segera kita persiapkan MT II. Kita maksimalkan paling tidak satu juta kita amankan. Misalnya 500 ribu hektare di Pulau Jawa dan 500 ribu lain di luar Pulau Jawa, termasuk yang di Lamongan," tutur Ali Jamil, dikutip dari Media Indonesia pada Rabu, 20 Maret 2024.

Ali menjelaskan bahwa sistem pompa akan mengairi sawah-sawah dengan sekali tanam meningkat menjadi 2 atau 3 tanam dalam setahun. Jika langkah ini berhasil, maka dalam waktu dekat Indonesia tidak perlu melakukan impor.

"Kita punya potensi lahan tadah hujan seluas 3 juta hektare. Nah tadah hujan itu rata-rata baru satu kali tanam per tahun. Dan kemudian sebagai dampak El Nino, tidak sedikit yang gagal. Untuk itu, sebagai alternatifnya kami giatkan pompa untuk mengaktifkan sawah-sawah kita pada masa tanam 2 nanti," papar Ali.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menanggapi dengan baik upaya Kementerian Pertanian ini dalam membangun pompa air untuk mengurangi kekeringan.

Bupati Efendi berharap langkah tersebut dapat meningkatkan indeks pertanaman di Lamongan menjadi 3 kali dalam setahun.

Perlu diketahui Kabupaten Lamongan mempunyai saluran air yang sudah dibangun dari 1990-an lalu baru diperbaiki kembali pada 2018 dan 2022. Selain itu, terdapat 10 pintu air dengan luas lahan 224 hektare. Saluran tersebut akan dioptimalkan supaya bisa menampung air untuk sumber pertanaman.


(SUR)