MALANG: Empat korban tewas akibat tertabrak kereta api di perlintasan Tawang Alun, Desa Sentul, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan di makamkan di rumah duka, kawasan Petemon, Surabaya.
Seluruh korban yang masih satu keluarga ini sempat di bawah ke ruang jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang, selama lebih dari 2 jam, pada Jumat 19 November 2021.
Sejumlah kerabat korban turut mengawal proses pemulasaraan. Mereka terlihat terpukul atas kecelakaan maut yang merengut empat nyawa ini. Terlihat tangis haru dan saling berpelukan untuk menguatkan.
Ketiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian adalah Ratna Indra Warni, 55 tahun. Kemudian Djemi Nyoto, 64 tahun serta Stefen Fang Nyoto, 22 tahun yang menjadi sopir mobil Daihatsu Taft berpelat nomor N 1898 VQ. Ketiganya, berstatus sebagai ibu, ayah dan anak.
BACA: Kereta Api Tabrak Minibus di Pasuruan, Sekeluarga Tewas!
Sementara korban Velisa Yulian, 24 tahun, yang juga bestatus anak dari Nyoto sempat dilarikan ke puskesmas setempat. Meski pada akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, akibat luka parah yang diderita. Mereka dikenak sebagai keluarga pengusaha mabel beralamat di Jalan Tangkuban Perahu Nomor 11 RT 03 RW 4, Kelurahan Petemon,
Bripka Rekha Laksmana, Anggota Polantas Purwodadi, Pasuruan menyebut kecelakaan ini disebabkan 2 faktor utama. Yaitu kelalaian sopir mobil serta hilangnya accu daya sirine, penanda adanya kereta api melintas.
"Selain kelalaian sopir saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kawasan sentul, ada faktor lain yang jadi penyebabnya. Yaitu hilangnya aki sebagai sumber daya sirine pelantang yang biasa mengingatkan pengguna jalan hilang dicuri orang tak bertanggung jawab, " ujarnya.
(TOM)