Alat Pendeteksi Gempa Dipasang di Pulau Kangean Madura

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Jumlah alat pendeteksi gempa bumi di Jawa Timur akan ditambah. Salah satunya akan dipasang di Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura.

"Di Jatim ada sekitar 50 titik (seismograf) yang kita pasang. Untuk penambahan itu rencananya akan dipasang di Pulau Kangean, Madura, pada tahun 2021 ini," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Pasuruan, Suwarto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Mei 2021.

Menurut Suwarto, cukup banyak alat pendeteksi gempa bumi yang terpasang di Jatim. Misalnya alat sensor akselerometer atau akselerograf yang berfungsi untuk merekam percepatan pergerakan tanah. Saat ini, jumlahnya ada sebanyak 48 unit.

"Kemudian ada lagi tambahan untuk desiminasi atau pengiriman informasi gempa bumi berupa Warning Receiver System (WRS). Nah, kita akan pasangan di lima atau enam lokasi di Jatim tahun ini juga," tambah dia.

Selain itu, banyak seismograf yang juga sudah terpasang dan tersebar di Jatim. Fungsinya untuk merekam ketika terjadi gempa bumi dan untuk mendapatkan data yang nantinya akan diolah untuk memperoleh parameter atau episenter gempa.

"Alat pendeteksi gempa ini sudah tersebar mulai dari Banyuwangi, Pacitan, Madura, dan Tuban. Jadi merata di seluruh kabupaten/kota di Jatim," papar dia.

Alat pendeteksi lain yang tersedia adalah 15 unit intensity meter yang sudah terpasang di berbagai titik di Surabaya. Alat ini banyak dipasang karena adanya sesar Kendeng yang aktif di sepanjang Waru-Surabaya.

"Hasil penelitian dan kajian, sesar Kendeng ini termasuk sesar aktif terjadi pergerakan. Tapi pergerakannya tidak signifikan mungkin setahun hanya dua sentimeter," bebernya.

 


(TOM)

Berita Terkait