Waduh, Atlet PON Jatim Belum Gajian Tiga Bulan, KONI Lepas Tangan!

Ketua Harian KONI Jatim, M.Nabil (ft/ist) Ketua Harian KONI Jatim, M.Nabil (ft/ist)

SURABAYA: Kabar tak sedap datang dari atlet penghuni Puslatda Jatim yang diproyeksikan tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON), 2-10 Oktober 2021.  

Kabar ini tercium setelah sejumlah atlet Puslatda Jatim melakukan protes lewat akun sosial media yang menanyakan kejelasan uang saku atlet yang belum terbayar sejak Januari 2021 lalu.

Salah satu keluhan itu muncul dari unggahan instastroy Serafi Unani, beberapa waktu lalu. Atlet cabang olah raga atletik mengeluhkan uang Puslatda yang belum terbayar selama tiga bulan.

"Kita tetap disuruh berlatih dengan baik untuk dapat prestasi tapi hak kita tidak dipenuhi,” keluhnya.

Sementara salah satu pengurus cabang olahraga bela diri mengatakan jika atlet sudah tidak tahan sehingga akhirnya muncul keluhan lewat medsos.

"Anak-anak (atlet) sudah gak kuat ngempet (menahan) mas. Biasanya uang saku langsung masuk ke rekening atlet masing-masing, " ujarnya.  

Sementara Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil mengakui jika kabar uang saku atlet Puslatda belum terbayar selama tiga bulan memang benar.

Namun KONI Jatim tidak bisa berbuat apa-apa lantaran lantaran perubahan sistem pencairan anggaran yang sudah tidak lagi melalui KONI Jatim namun lewat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim.   

“Penyebab keterlambatan ini saya tidak tahu, karena soal uang saku ini bukan sekedar perpindahan dari Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Sekretarian Daerah atau Biro Kesos Pemprov Jatim ke Dinas pemuda dan Olah Raga Jatim. Berarti kebijakaan umumnya. Sebelumnya memang dari Biro Kesos ke KONI. Sekarang ke dinas, itu aturan baru. Tetapi bukan karena terlambatnya. Ini soal pengalihan peran, bukan karena di Dispora jadi terlambat. Wong Dispora juga menunggu. Tidak bisa melakukan apa-apa,” ungkap Nabil.

Sementara Dispora Jatim hingga saat ini belum memberikan keterangan terkait penyebab keterlambatan pencairan uang saku atlet Puslatda.  Seharusnya, tiap bulan untuk atlet Puslatda mendapatkan uang saku berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 10 juta.


(TOM)

Berita Terkait