Cetak SDM Berkualitas, Khofifah Ajak Stakeholder Perkokoh Penguatan Literasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka Rakor Revitalisasi Dewan Pendidikan dalam Mendukung Program Jatim Cerdas di Grand Mercure, Surabaya (Foto / Hum) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka Rakor Revitalisasi Dewan Pendidikan dalam Mendukung Program Jatim Cerdas di Grand Mercure, Surabaya (Foto / Hum)

SURABAYA : Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta stakeholder bersinergi untuk memperkokoh pondasi dalam  membentuk SDM berkualitas. Utamanya dalam memecahkan berbagai persoalan di sektor pendidikan. Salah satunya penguatan literasi dengan mendorong budaya membaca.

"Saya berharap melalui kegiatan ini Dewan Pendidikan akan membantu penguatan literasi, dengan terus memonitoring perkembangan dan kemajuan pendidikan di Jawa Timur," kata Khofifah, Jumat 12 November 2021.  

Khofifah mengatakan penguatan literasi tidak hanya dalam hal membaca saja. Lebih dari itu, berbagai ruang lingkup seperti financial, digital, dan literasi humanis mampu menjadikan kecerdasan sosial. Hal ini menjadi bagian yang berseiring dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual.

"Nah, ini karena kita membangun manusia Indonesia seutuhnya. Maka besok (Senin, 15 November 2021) kita akan membahas soal literasi kesejahteraan. Bagaimana jika ini dikaitkan dengan pendidikan yang menjadi tugas pemprov," jabarnya.  

Ia melanjutkan, Dinas Pendidikan Jatim mempunyai program SMA double track, yang merupakan program vokasional bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu, SMK yang berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang saat ini tercatat sudah 20 lembaga. Targetnya ada 77 SMK berstatus BLUD pada akhir tahun ini. 

Baca Juga : Kreatif, Cemilan Gedebog Pisang di Tuban Beromzet Jutaan

"Banyak produk-produk SMK yang briliant dan out of the box. Salah satunya, siswa SMK di Ponorogo mempunyai ide kreatif mengubah sampah menjadi rupiah dan berkah. Melalui pengolahan yang outputnya menjadi briket bahan bakar," jelasnya.

Khofifah menilai inovasi-inovasi tersebut harus ditemu kenali, agar bisa ditiru secara lebih masif diberbagai daerah. Bahkan, tak hanya briket, pupuk organik dengan kompinen utama dari limbah sampah juga dibuat para siswa SMK di Ponorogo itu. Yang luar biasa,  adalah format teknologi tepat guna yang diterapkan. Di mana, untuk finishing  teknologi dibuat sendiri oleh para siswa.  

"Artinya mereka memiliki kemampuan luar biasa,  bagaimana kita semua memberikan pendampingan dan penguatan agar produk lebih lama makin lebih efektif dan massif dan memenuhi pasar lebih luas," kata dia.  

Inovasi-inovasi dari siswa,  lanjut dia tentu menjadi bagian peran penting bagi Dewan Pendidikan Jatim untuk memberikan masukkan kepada pemerintah. Sebab, banyak anggota Dewan Pendidikan diantaranya merupakan praktisi dan ada yang bergerak di lini intelektual.

"Sehingga apa yang kita harapkan kecerdasan kehidupan bangsa bisa terbangun secara komperehensif dengan kerjasama yang terbangun antara pemprov Jatim, Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Jatim," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Jatim,  Prof Muzakki mengatakan selama ini Jatim telah menjadi pioner dalam banyak hal.  Termasuk capaian-capaian para pelajar dan program Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan.  Jika berbicara mengenai ruang lingkup literasi, dikatakan Prof Muzakki merupakan pintu masuk hulu di pendidikan.

"Karena itu dewan pendidikan akan menjadikan arahan gubernur sebagai pintu masuk untuk memperkuat desain kedepan seperti apa.  Memperkuat literasi yang beragam melalui hulu pendidikan," terang Prof Muzakki.

Ia menambahkan, meski Jatim berada di wilayah atas dari berbagai macam literasi secara nasional, namun hal itu tidak akan menjadikan stakeholder pendidikan Jatim berpuas diri. "Dewan pendidikan memberikan support pada provinsi bagaimana desain membuat percepatan pencapaian lebih tinggi lagi," imbuh dia.  

Salah satunya mendesain sebuah program untuk mencapai SDM unggul utamanya dalam meningkatkan literasi membaca dan literasi digital."Ini tidak bisa sendirian. Tapi ada banyak stakeholder terlibat, dan itu yang akan dibangun melalui ekosistem yang disebut bu gubernur," tandasnya.  

Sementara itu,  Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan apresiasi atas kinerja Dewan Pendidikan Jatim dalam monitoring perkembangan pendidikan di Jawa Timur dan memberikan dukungan kepada Dindik Jatim. Di antaranya dalam penerimaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baik jalur SNMPTN, SBMPTN maupun lewat KIP-K, Jatim menjadi provinsi terbanyak yang siswanya diterima di PTN diantara provinsi lainnya.  

"Penilaian Kemdagri dengan kategori indeks kinerja, Jatim juga mendapat penilian terbaik diantara provinsi lain di Indonesia. Ini kerjasama yang baik dan dukungan dari dewan pendidikan.  Dimana anggotannya ada wakil dari perguruan tinggi, media dan kompenen masyarakat," urainya


(ADI)

Berita Terkait