Gunung Semeru Erupsi Kembali dengan Tinggi Letusan 700 Meter

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi terekam CCTV pada Jumat (12/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG/am) Gunung Semeru kembali mengalami erupsi terekam CCTV pada Jumat (12/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG/am)

Lumajang: Gunung Semeru yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi. Ketinggian letusan 700 meter di atas puncak pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut," ucap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dikutip dari Antara, Jumat, 12 April 2024.

Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang tebal mengarah ke barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 186 detik.

Berdasarkan laporan pengamatan gempa, pada hari ini pukul 00.00-06.00 tercatat sebanyak 10 kali gempa letusan atau erupsi yang beramplitudo 10-22 mm dan durasi gempa 48-187 detik.

Lalu, empat kali gempa hembusan beramplitudo 3-5 mm dan durasi gempa 55-57 detik. Lima kali gempa harmonik beramplitudo 4-15 mm dan durasi gempa 327-1129 detik. Kemudian, satu kali gempa vulkanik dalam beramplitudo 10 mm, S-P 3 detik dan durasi gempa 25 detik, serta enam kai gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-32 mm, S-P 14-69 detik dan durasi gempa 40-153 detik.

Gunung Semeru masih memiliki status siaga atau level III. Oleh karenanya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat untuk dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan yang berjarak 13 km dari puncak yang merupakan pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena lokasi tersebut berpotensi untuk terkena jangkauan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat tidak diperbolehkan untuk beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru sebab rawan terhadap lontaran batu atau material pijar yang dapat membahayakan diri.

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, juga potensi lahar yang berada di sungai-sungai kecil yang adalah anak sungai Besuk Kobokan.


(SUR)

Berita Terkait