5 Ucapan Jokowi di Grahadi, Sindir Perseteruan Khofifah Vs Risma

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

SURABAYA: Perseteruan antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini terkait penanganan covid-19 tampaknya sampai di telinga Presiden  Joko Widodo (Jokowi). 

Signal itu terlihat dalam pidato arahan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis 25 Juni 2020. Meski tidak gamblang, namun ada beberapa kalimat yang tampaknya diarahkan pada perseteruan Khofifah dan Risma. 

Di awal pidatonya, Jokowi langsung menyentil lewat pilihan kata "perasaan",  sebelum masuk materi pembahasaan masalah covid-19 di Jawa Timur.

1. Perasaan Yang Sama

"Saya mengingatkan agar memiliki perasaan sama. Kita sedang krisis kesehatan dan ekonomi. Perasaan harus sama. Jangan sampai ada yang perasaanya masih normal-normal saja. Bukan hanya Indonesia, 215 negara mengalami hal yang sama," 

Setelah menyentil dengan kalimat perasaan, lebih tegas lagi Jokowi menyebutkan jika penanganan covid-19 di Jawa Timur harus di fokuskan lebih dulu di wilayah Surabaya Raya dengan satu manajemen. 

2. Surabaya Raya Paling Tinggi 

"Saya melihat paling tinggi di Surabaya Raya. Ini wilayah aglomerasi yang haus dijaga. Nggak bisa Surabaya sendiri. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidorajo, dan kota lain,"  

Ucapan Jokowi berikutnya yang mengarah pada perseturan Khofifah dan Risma dengan menyebut pentingnya kebersamaan dan integrasi semua unit untuk mengendalikan covid-19 di Jawa Timur. 

3. Pemprov - Pemkot Harus Bersama

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan secara bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit yang kita miliki. Baik itu di gugus tugas, pemerintah provinsi dan juga pemerintah kota kabupaten.  

Selain itu, Jokowi juga mengantakan jika dirinya selalu memantau perkembangan penanganan covid-19 di Jawa Timur. Termasuk jumlah kasus positif di Jatim yang di dominasi dari Surabaya. 

4. Presiden Pantau Jawa Timur

"Saya selalu memantau perkembangan covid di Jawa Timur. "   

Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah kota/kabupaten dalam membuat kebijakan harus seimbang dengan memakai ilustrasi "rem dan gas". 

5.  Ekonomi Dan Kesehatan Seimbang

"Rem dan gas harus seimbang. Tak bisa gas urusan ekonomi, kesehatan terabaikan, atau sebaliknya. Harus seimbang betul" 

Entah memang mengarah ke perseteruan Risma dengan Khofifah atau tidak, yang pasti ucapan Presiden Jokowi ini seakan menyidindir  kondisi "panas" antara dua pemimpin daerah perempuan itu. 

Selama pandemi korona,  perseteruan antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya terus terjadi. Mulai dari kisruh penentuan titik check point PSSB, penanganan klaster rokok Sampoerna, rebutan mobil lab PCR, kasus data fiktif hingga terakhir kisruh masalah rumah sakit. 


(TOM)

Berita Terkait