Satu Jiwa Satu Pohon, Cara Pemkot Surabaya Jaga Kualitas Udara

Ilustrasi Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur. Sumber: Pemkot Surabaya Ilustrasi Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur. Sumber: Pemkot Surabaya

SURABAYA: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya menjaga kualitas udara tetap bersih dan layak hirup. Salah satunya lewat penanaman 1000 pohon setiap hari, cek rutin uji emisi kendaraan, hingga pemantauan udara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, Pemkot Surabaya akan kembali menggalakkan gerakan Satu Jiwa Satu Pohon (Sajisapo).

“Kenapa ini kita lakukan? Karena kami nggak mau kondisi oksigen di Kota Surabaya ini (kualitasnya) berkurang. Maka dari itu, kami melakukan penanaman terus-menerus,” kata Hebi, dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Selasa, 22 Agustus 2023.

Agus menjelaskan, penanaman pohon dipusatkan di kawasan yang tingkat lalu lintas kendaraannya tinggi, seperti di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Margomulyo. Penanaman pohon juga tidak asal dilakukan, melainkan juga dengan mempertimbangan estetika.

“Tanaman di Jalan Ahmad Yani akan diperbanyak, juga di Margumolyo. Kami mempertimbangkan estetika juga, missal terlalu banyak atau rapat kan enggak bagus,” lanjutnya.

Gerakan ini dilakukan setiap kali ada kelahiran bayi baru di lingkungan perkampungan. Diharapkan program ini bisa membuat Surabaya terbebas dari polusi. 

“Jadi setiap ada bayi lahir, maka warga diwajibkan untuk menanam satu pohon,” ujar Hebi.

Hebi menegaskan, kabar terkait kualitas udara Surabaya buruk tidak benar. Ia meminta warga Surabaya untuk tidak khawatir. Sebab, berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) per Januari-Agustus 2023, sekitar 20 persen dalam kondisi baik dan sekitar 70 persen kondisi sedang alias masih layak hirup.

“Kondisinya baik dan sedang, belum parah. Artinya masih sehat dan masih layak hirup. Jadi Surabaya saat ini masih baik-baik saja,” pungkasnya.


(SUR)