Kisah Sedih Korban Penganiayaan di Malang, Ayah ODGJ Ibunya ART

Tangkapan layar penganiayaan remaja putri di Malang viral di medsos (Foto/ Istimewa) Tangkapan layar penganiayaan remaja putri di Malang viral di medsos (Foto/ Istimewa)

MALANG : Nasib pelajar 13 tahun korban penganiayaan dan pemerkosaan di Malang benar-benar memilukan. Sebab, sang ayah menderita gangguan jiwa (ODGJ) sementara sang ibu hanya seorang asisten rumah tangga (ART). Informasi yang dihimpun, akibat kesulitan ekonomi ini, korban yang kini duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD) harus tinggal di panti asuhan. Namun, kondisi ini malah dimanfaatkan oleh remaja di lingkungan tempat tinggalnya untuk berbuat keji.

Sebagaimana video yang viral di media sosial, korban yang masih mengenakan seragam sekolah diserah sejumlah remaja laki-laki bertubi-tubi. Tak hanya disakiti secara fisik, korban juga diancam dan dipersekusi dengan ucapan-ucapan yang melecehkan. Pada video itu korban ditendang dan dipukul berkali-kali hingga tak berdaya. Tak hanya itu rambut korban juga ditarik-tarik hingga terjungkal.

Menurut kuasa hukum korban Leo Angga Permana, sebelum penganiayaan itu, korban juga diperkosa oleh seorang laki-laki di sekitar panti. "Jadi sebelum dianiaya yang ada di video itu, anak ini diperdaya disetubuhi itu terjadi di umah Pelaku di teluk gerajakan. Setelah disetubuhi itu dibawa oleh teman-temannya untuk dianiaya," ucap Leo Angga Permana.

Baca Juga : Polisi : Korban Penganiayaan dan Pemerkosaan di Malang Trauma Berat

Ironisnya peristiwa pemerkosaan itu bukanlah yang pertama dialami kliennya. Sebab, lima bulan lalu korban juga mendapatkan perlakuan tak senonoh dari salah satu orang yang tinggal di sekitar panti asuhan tersebut. Sementara itu kasus penganiayaan ini telah ditangani polisi.

Kapolresta Malang AKPB Budi Hermanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki video viral penganiayaan tersebut. Pihaknya juga telah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan. "Kita lihat kejadian sebenarnya seperti apa. Apakah sesuai dengan kejadian kejadian itu. Siapa saja saksi saksinya, masih kita dalami dan kita segerakan menjadi atensi, karena ini perundungan terhadap anak atau kasus bullying yang beberapa waktu lalu sempat ramai dibahas," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait