Pekerja Migran Melahirkan saat Karantina, Leher Bayi Terlilit Tali Pusar

Proses perawatan bayi yang dilahirkan migran saat isolasi di Asrama Haji (Foto/ Metro TV) Proses perawatan bayi yang dilahirkan migran saat isolasi di Asrama Haji (Foto/ Metro TV)

SURABAYA : Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pamekasan, Madura, bernama Hasanah, melahirkan seorang bayi perempuan secara normal saat menjalani karantina di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis 22 Juli 2021. Proses persalinan dibantu dokter umum yang bertugas di poli.

Ketua Tim Trenggana Satpol PP Jatim, M Solihin mengatakan, Hasanah, PMI di Malaysia yang menjalani karantina sejak Senin 19 Juli 2021 itu ditemukan dalam kondisi darurat dan tempat tidurnya mulai dibanjiri darah. Dia pun mencarikan kain dan menyiapkan air hangat untuk membantu proses persalinan.

"Kami dari Tim Trenggana Satpol PP Jatim sedang bertugas di rumah isolasi OTG (orang tanpa gejala) di gedung E2 Asrama Haji, tadi pagi mendapatkan panggilan telepon dari KKP. Ada seorang PMI yang akan melahirkan," kata M.Solihin

Mendengar kabar itu, Solihin dan anggotanya langsung melepas baju hazmat dan mensterilkan diri dengan menyemprot desinfektan ke seluruh tubuh mereka. Mereka selanjutnya menuju gedung B1 kamar 214 yang menjadi kamar karantina bagi Hasanah yang hendak melahirkan.

BACA JUGA : Ingin Viralkan Kerumunan Gantangan Burung di Gresik, Pria Ini Dihajar Pecinta Burung

"Kami siapkan air hangat dan mencarikan kain sarung karena seprei sudah banyak darah. Karena di Asrama Haji, maka kami beli di koperasi kain ihram yang biasa digunakan untuk orang haji. Alhamdulillah prosesnya lancar dan bayi perempuan lahir sekira pukul 08.20 WIB," ujarnya.

Saat dilahirkan si bayi perempuan itu sempat terlilit tali pusar. Ada tiga lilitan di leher bayi, namun bisa diatasi oleh dokter yang membantu proses persalinan. “Kami merasa lega karena akhirnya bayinya bisa menangis," tuturnya.

Selanjutnya, dia bersama dokter membersihkan sang bayi dan membalutnya dengan kain ihram. Namun, bayi perempuan yang masih berusia delapan bulan kandungan itu juga masih dalam kondisi lemah. Untuk membantu perawatan intensif, maka dia merujuk bayi dirawat ke Rumah Sakit Haji.

"Kami rujuk ke sebelah (RS Haji) karena lahir prematur maka perlu dirawat dengan inkubator," ujarnya.

 


(ADI)

Berita Terkait